Namun pilihan tersebut ternyata salah, ban berkompon keras yang ia gunakan tidak bekerja sesuai ekspektasi, khususnya menjelang balapan berakhir. Padahal harapannya untuk meraih hasil bagus di akhir balapan cukup besar. Sementara Dani Pedrosa yang juga menggunakan kompon ban keras, mampu tampil apik dengan ban tersebut.
“Saya cukup kecewa karena kami melakukan segalanya untuk meraih hasil bagus di akhir pekan. Tapi ternyata hasilnya tidak kunjung kompetitif di akhir balapan, apalagi di awal balapan. Kelihatannya hanya Pedrosa yang berhasil membuat ban kompon keras bekerja pada motornya. Padahal ekspektasi penggunaan ban berkompon keras, kami bisa tancap gas di akhir balapan,” kesal Stoner.
“Sebenarnya alasan saya memilih kompon ban keras, adalah karena untuk menggunakan ban berkompon lunak sepertinya akan jadi pilihan yang sulit bagi kami saat balapan. Makanya kami memilih untuk bermain aman. Beruntung kami masih bisa membawa pulang poin penting untuk bertarung di klasemen,” ujarnya.
Dengna kondisi ini saja Stoner masih mampu finish di urutan keempat. Jika pilihan kompon bannya tepat, kemungkinan untuk meraih hasil bagus pun terbuka lebar. Namun Stoner yakin di seri-seri selanjutnya ia akan kembali tampil apik. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR