“Saya sepakat jika itu dikatakan sebagai opininya sendiri, tapi sekarang kondisinya tidak memungkinkan. Saya juga senang jika semua pembalap menggunakan motor prototipe, tapi tidak semua tim punya uang yang banyak lagi. Jadi harus disesuaikan dengan kondisi yang ada,” jelas Rossi.
Rossi sendiri menyatakan masih akan tetap bertahan di MotoGP paling minimal sebanyak 2 musim lagi dan akan tetap membalap, karena ia punya jiwa balap sejati, bagaimana pun bentuk balapannya. Makanya ia tidak banyka menjajal ajang balap lain, untuk memenuhi hasrat balapnya. Meski balap motor sendiri adalah ajang balap yang paling dinikmatinya.
“Balapan menggunakan motor, masih sangat menyenangkan. Bekerja sama dengan tim dan selalu melakukan perubahan adalah hal yang nikmat. Balapannya sendiri mungkin kurang nikmat lagi bagi pembalap jika dibandingkan dengan masa lalu. Tapi itu bukan karena faktor pembalap, melainkan karena sisi teknis motor yang membuat segalanya jadi seperti itu,” lanjutnya.
Apapun yang jadi alasan keduanya, tentu mereka memiliki prinsip masing-masing. Perbedaannya adalah Stoner berbicara masalah idealisme, sementara Rossi lebih melihat realitas yang ada. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR