Setelah mengusut perbedaan secara menyeluruh, ternyata paket motor yang digunakan oleh Nicky Hayden lebih dan lebih rendah ketimbang yang digunakan oleh Valentino Rossi. Dimana Rossi menggunakan motor yang lebih tinggi dan agak pendek dari motor milik Hayden. Tentunya ini agak unik, mengingat filosofi motor yang lincah, biasanya memiliki ukuran yang agak lebih pendek.
Sementara motor yang berukuran agak panjang biasanya mengejar stabilitas dan kenyamanan. Nah contohnya seperti motor-motor spesifikasi touring, biasanya berukuran lebih panjang dan rendah ketimbang motor-motor beraliran sport. Atau bisa jadi prinsip motor drifting yang memiliki lengan ayun lebih panjang dan lebih rendah, jadi inspirasi Hayden untuk melakukan setting seperti itu.
“Gampangnya begini kalau mau tahu perbedaan motor saya dengan motor Hayden. Motor Hayden itu lebih rendah dan lebih panjang, sementara motor saya lebih pendeh dan tinggi. Terlepas terorinya berlainan, tapi hasilnya berkata lain. Hayden mampu tampil lebih baik dari pada saya di dua seri pertama,” ujar Rossi.
Penggunaan setting yang berbeda dari ekpektasi awal Rossi, ditanggapi dengan santai oleh Hayden. “Saat berbicara dengan mekanik, sangat jelas Rossi ingin menggunakan setting yang kami gunakan. Tentu Rossi akan mengikuti arah pengembangan yang kami lakukan,” timpal pembalap asal Owensboro, California itu.
Berharap ada perubahan besar yang bisa dicetak oleh Valentino Rossi, Nicky Hayden dan Ducati mulai seri ketiga. Paling tidak bertarung untuk masuk 5 besar rasanya cukup untuk mengobati kerinduan fans melihat duo pembalap Ducati ini kembali tampil agresif. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR