Setelah Nico Rosberg mengamankan grid start terdepan pada sesi kualifikasi sehari sebelum balapan dimulai, pembalap asal Jerman itu pun langsung mencetak kemenangan dengan fantastis. Ia tampil sangat gemilang, bahkan dengan selisih waktu finish cukup jauh dari pembalap yang di urutan kedua yaitu 20 detik lebih.
“Karakter ban cukup unik membuat tim harus mengaplikasikan ban yang benar-benar tepat untuk temperatur dan layout sirkuit. Hal itu terlihat pada apa yang kami lakukan di F1 Cina. Kami berhasil membuat kompon ban bekerja maksimal, sementara tim lainnya tidak melakukan hal itu. Jika anda tidak beradaptasi dengan cepat pada karakter ban, maka kesempatan untuk meraih hasil bagus akan tipis,” jelas Ross Brawn, bos tim Mercedes GP.
Apa yang diungkapkan oleh Brawn, pada kenyataannya memang seperti itu. Di seri pertama mereka mengalami masalah pada ban karena terlalu over heat, yang menyebabkan performa mereka langsung menurun. Sementara di F1 Malaysia, performa ban mereka sangat lambat panas, dan tidak menyisakan ruang untuk bertarung di urutan terdepan.
“Di F1 Cina, kami justru mengkhawatirkan jika kondisi sirkuit jadi lebih panas, sebab kami memperkirakan kondisinya tetap dingin. Sehingga strategi manajemen ban yang kami gunakan lebih pas. Kami menggunakan strategi 2 kali pit stop sehingga balapan ini berlangsung dengan sempurna. Performa ban menurun membuat kami melakukan pit stop seperti prediksi,” pungkas Brawn.
Kemenangan ini adalah yang pertama kali diraih oleh tim Mercedes GP, setelah terakhir kali diraih oleh Rubens Barrichello saat masih bernama Brawn GP tahun 2009 lalu di F1 Italia. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR