Kondisi ini baru terdeteksi saat Ken Block akan melakukan tes mobil F1 melalui simulator mobil Formula 1 yang dimiliki oleh Toyota Motorsport. Panjang kakinya membuat Block sulit untuk bergerak di dalam kokpit mobil simulator Toyota TF109, bahkan sulit untuk menggerakkan setirnya.
Masalah ini membuat Pirelli tidak kehabisan akal. Mereka pun akan mencoba untuk mencari jalan lain agar Block bisa melakukan tes ban Pirelli. Salah satunya adalah mencari tim yang mempunyai pembalap jangkung, sehingga Block bisa melakukan tes pada mobil tersebut.
“Hingga saat ini kami masih mencari alternatif pemecahan masalah yang kami alami. Kami mencoba untuk mencari tim yang mempunyai pembalap jangkung atau berkaki jenjang. Saya rasa kami perlu untuk berbicara kepada tim Red Bull, karena Mark Webber mempunyai badan tinggi. Kami sedikit malu dengan masalah ini, karena Block tidak setinggi yang terlihat. Namun nyatanya seperti itu,” terang Paul Hembery, direktur motorsport Pirelli.
Tekad Pirelli untuk tetap menggunakan Block sebagai testernya tentunya mempunyai alasan yang cukup kuat. Hembery mengungkapkan bahwa mereka ingin menjaga perhelatan F1 di Amerika. Ya salah satunya dengan merekrut salah satu pembalap andalan mereka, dimana para fans di Amerika pasti akan selalu mengikuti perkembangan beritanya. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR