Di kumpulan komunitas tempatnya nongkrong itu, mobil rekan-rekan Rezi-sapaan akrabnya-, sudah banyak yang mengadopsi bracket nomor polisi (nopol) model Japan Domestic Market (JDM), meskipun mobilnya sendiri masih standar. “Karena saya sering diledekin belum pakai, mau enggak mau akhirnya pakai juga,” tutur remaja yang masih duduk di kelas 2 SMA di Jakarta.
Alhasil, kini Suzuki Swift yang dipakainya pun mulai mengadopsi model dudukan nopol seperti rekan-rekannya.
Bracket yang bisa distel posisinya itu biasa disebut sebagai steel angle control plate. Model seperti ini sebenarnya bukan hal baru di kancah modifikasi ringan tanah air. Pasalnya, sejak tiga tahun lalu, model serupa juga sudah nongol. Yaitu ketika muncul New Honda Jazz di pasaran. Ada dua tipe yang dipasarkan, model carbon look dan biasa (steel plate).
Sayangnya, model seperti ini lebih banyak dipakai pada kontes-kontes modifikasi. Sementara pemakaian harian masih terbilang minim. ”Akhir-akhir ini permintaannya mulai banyak lagi. Saya sampai kehabisan stok,” sebut King Hong, pemilik gerai Standar racing di kawasan Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.
Hal ini lantaran menurut King Hong, meski awalnya lebih banyak diadopsi mobil-mobil Jepang, toh bracket yang bisa diatur poisisi kemiringannya ini pun sebenarnya boleh saja dipakai pada mobil non-jepang.
Perihal pemasangannya, juga mudah. Cukup sediakan obeng plus atau kunci pas ukuran 10 mm. Lalu diletakkan pada tatakan nopol yang sudah tersedia di bumper mobil depan atau belakang. “Sedangkan peletakan tidak ada ubahan pada posisi lubang baut aslinya saja.
Apalagi kalau dipakai tatakan plat nopol model selip akan lebih bagus lagi, karena baut yang biasa tertanam akan tidak terlihat,” jelas Sachin Punjabi pemilik gerai Driver Corner di kawasan Radio Dalam, Jaksel.
Nah, kalau soal itu, perlu diuji dulu dong. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR