Otomotifnet.com - Seiring teknologi mesin mobil yang semakin canggih, berkembang pula teknologi pelumas kendaraan bermotor. Salah satunya, pelumas yang dapat menghemat pemakaian bahan bakar atau diistilahkan energy conserving yang kini sedang mewabah di industri oli dunia.
Secara spek oli tersebut punya SAE rendah (encer). "Kecenderungan saat ini mobil-mobil baru membutuhkan oli seperti ini dengan SAE 5W-30 atau 10W-30. Perhatikan saja ATPM mobil sekarang sudah banyak keluarkan oli spek tersebut," jelas Tjahja Tandjung dari gerai oli TODA.
Sebut saja pabrikan mobil Toyota dan Honda yang belum lama melansir produk pelumas resminya ber-SAE tersebut. "Akibatnya, di pasaran pun konsumen nyari oli ini. Mereka naik spek dari 10W-40 ke 10W-30 atau langsung ke 5W-30," bilang Surya, juragan Derajat Oli, di Jembatan Lima, Jakbar.
Namun, Tjahja tak menyarankan dipakai di mobil berusia lawas. Katanya, mobil berusia 4-5 tahun sebaiknya pakai yang agak kental, misal 10W-40. Karena tingkat penguapan di mesin lama tinggi sehingga dikhawatirkan lekas berkurang
Sedangkan, efek pemakaian selain mesin lebih enteng dan dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, juga performa. "Untuk pemakaian dalam kota yang cenderung stop n go dan berakselerasi sangat enak," ujar Surya yang mendapat cerita dan pengalaman dari customer-nya.
Masalahnya cuma satu, harganya masih cukup tinggi. Pasalnya kebanyakan oli tersebut sudah fully synthetic yang di pasaran dijual berkisar Rp 100-150.000 per liter. "Harga memang ngikutin spek oli," sahut Surya lagi.
Tapi, kata Tjahja, waktu pemakaian oli tersebut cukup panjang. "Kalau benar-benar fully synthetic bisa sampai 10.000 km," tukasnya.
Tuh, bisa menghemat kan. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR