Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Salah Kaprah Tren Mobil HellaFlush, Pahami Esensi Awal

billy - Selasa, 3 Mei 2011 | 17:04 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

JAKARTA - Dalam perjalanannya, khususnya di Indonesia, Hella Flush (HF) kerap menuai banyak debat, bahkan tidak sedikit yang masih salah kaprah.

Sebenarnya esensi utama dari HF adalah, fitment velg maksimal (width & offset), celah yang sangat tipis bahkan tanpa celah antara fender dan ban (no wheel gap), dan bodi yang sangat rapat dengan tanah (dropped body).

Hasil kombinasi tiga syarat ini, menurut bule-bule disana disebutnya Stance. Sedangkan kalau disini mungkin lebih sering disebut ‘tongkrongan’.

Stance sendiri jika diartikan secara harfiah, adalah cara berdiri. Jika esensi utama sudah terpenuhi, otomatis perfect stance pun terpenuhi. Dengan kata lain dibutuhkan ‘cara berdiri’ yang sempurna untuk menjadi HF.

No caption
No credit
No caption

 Roof rack hanya aksesori saja, jangan dijadikan patokan bergaya HF.
Beda dengan disini. Yang pernah saya temui, dan pernah saya tulis beberapa kali, salah kaprah yang sering terjadi di sini adalah:

•    Roof Rack. Saya pernah menemukan anggapan, pakai roof rack biar bergaya Hella Flush. Salah total! Enggak ada hubungannya sama sekali antara roof rack dengan HF. Hella Flush sangat tidak dipengaruhi kehadiran roof rack.

Begitu juga dengan kehadiran hood bra, rusty panel, dan sebagainya. HF just talking about your stance. Tapi ketika mobil elu sudah punya perfect stance, aplikasi roof rack turut membantu bikin efek bodi amblas.

No caption
No credit
No caption

 Kalau begini penampakannya, masa iya mau disebut HF?
•    Velg keluar bodi = HF. Belum tentu. Kalau velg keluar bodi beserta tapak bannya, ya bukan Hella Flush. Apalagi kalau masih ada celah antara ban dan fender. Yang ada malah semakin jauh dari definisi awal.

•    Mau mepet fender tapi enggak mau gesrot. Velg yang mepet sekali dengan fender, artinya velg tersebut hampir menempel dengan fender. Jadi bagaimana mau enggak gesrot kalau velgnya saja dekat fender? Risiko dari HF adalah gesrot. Jadi, terbiasalah dengan bunyinya.


 BBS banyak dipakai di sana karena bisa dimainkan lebarnya.
•    Velg BBS = HF. Bukan karena pelaku HF disana banyak pakai velg BBS, lantas kalau pakai velg BBS menjadi HF. Disana BBS banyak dipakai karena outer lips aftermarket-nya mudah ditemui, sehingga lebarnya bisa diubah jadi berapa saja. Yang otomatis mudah untuk meraih maksimum fitment.

•    Pemakaian ban tapak kecil. Kalau kamu pakai Honda Jazz, punya velg 16x7 inci, terus mau kamu kasih ban ukuran 165/45R16 biar narik, maka kamu salah. Lebar 7 inci tidak perlu ban narik, kecuali proporsi mobil kamu mendukung. Misal untuk dipasang di Karimun Estilo atau Cherry QQ.  (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa