|
OTOMOTIFNET - Pengen perjalanan nyaman dan aman, walau diwarnai macet? Salah satu kuncinya ada di sepatu yang dikenakan pengemudi. Seperti ban di mobil, sepatu menentukan kestabilan dan akurasi kaki saat menginjak pedal-pedal gas, rem atau kopling. Tak sekadar trendi, sepatu driving punya fitur, desain dan material untuk kenikmatan Anda mengemudi.
Ergonomis
Sepatu yang baik mesti ergonomis, yaitu sepatu yang mengikuti bentuk kaki kita saat berdiri, saat menapak lantai mobil atau menginjak pedal-pedal gas dan rem. Bukan sebaliknya, memaksa kaki menyesuaikan model sepatu. Sepatu seperti itu membuat gerakan kaki tak leluasa dan cepat letih.
“Biasanya ini kalau pakai dress shoes seperti sepatu pantofel pria yang kaku atau high heels pada wanita. Saat mengemudi kaki dipaksa mengikuti bentuk sepatu selama berjam-jam, pergelangan kaki dan betis jadi cepat pegal,” papar Benny Rachmad, marketing dan development Santos Shoes, produsen untuk sejumlah merek sepatu driving, casual dan formal.
Paling ideal adalah sepatu kulit. Kulit itu kuat, tidak punya masa kadaluarsa, lentur dan punya pori-pori sehingga kulit tidak panas, tidak mudah berkeringat dan bikin kaki licin.
Kulit sintetik bisa juga jadi pilihan, tapi lebih panas dan kalau sudah kadaluarsa atau lama tidak pakai, jadi pecah-pecah atau mengelupas.
Sol Tumit
Ciri utama sepatu driving ada di bagian out sole atau biasa kita sebut sol. Kalau sol sepatu biasa hanya di telapak kaki, pada sepatu driving sampai ke atas menutup tumit.
Gunanya, untuk menambah cengkeraman kaki ke lantai mobil saat nyetir agar tidak mudah selip. Pilihan modelnya banyak kok. Dari sneakers sampai model pantofel atau moccasin, baik untuk wanita atau pria kini banyak dibikin dengan sol tumit.
Rubber Is The Best
Salah satu kunci kenyamanan sepatu untuk mengemudi adalah material dan desain sol sepatu. Bagian ini yang langsung berhubungan dengan pedal-pedal dan lantai mobil. “Bahan terbaik adalah karet. Sol karet sangat nge-grip. Daya cengkeramnya ke pedal dan lantai bagus, jadi enggak mudah slip. Apalagi kalau pedal dan karpetnya juga karet,” jelas Benny.
Kekurangan sol karet, lebih berat dibanding sol lainnya. Tapi saat basah, daya cengkeramnya tetap bagus. Musuhnya cuma satu, hindari cairan yang mengandung minyak, karet jadi licin.
Bagaimana cara mendeteksi sol karet di toko sepatu? “Dari baunya, bau karet itu khas. Seperti bau karet gelang. Untuk mengetes grip-nya, coba gesekkan ke permukaan halus seperti lantai atau meja display di toko,” kata spesialis moccasin ini.
Moccasin. Lentur dan mengikuti bentuk kaki. | Sol tumit. Menambah cengkeraman kaki di lantai |
Sol karet. Berat tapi antislip, paling tinggi daya cengkeramannya | |
MOCCASIN
Ini sepatu paling nyaman untuk nyetir karena sangat lentur. Awalnya moccasin adalah sepatu suku Indian dan penjelajah Eropa. Kalau biasanya sepatu dibikin dari kulit yang dijahit atau dilem di bawah telapak kaki, moccasin sebaliknya. Dibuat dari selembar kulit yang dijahit di bagian atas.
Sepatu ini sangat lentur, mengikuti bentuk dan gerakan kaki. Saking lenturnya, sepatu bahkan bisa digulung dengan mudah seperti kaos kaki. Ada model yang solnya hanya di bagian tapak depan dan tumit, ada juga model yang memiliki sol seperti sepatu umumnya tapi tetap sangat lentur.
Jangan Di Pakai Kalau...
Dress shoes atau sepatu formal, cuma bagus dilihat tapi tidak untuk mengemudi. Bentuk dan materialnya yang kaku mengurangi kelincahan kaki mengoperasikan pedal-pedal dan bikin kaki cepat letih.
Sepatu boot, terutama dengan bahan yang kaku juga tidak baik untuk nyetir. Desainnya yang menutup mata kaki, mengurangi kelenturan kaki di atas pedal. Solnya yang tebal juga mengurangi sensitivitas kaki pada tekanan pedal.
Sandal jepit, terutama yang biasa dipakai ke kamar mandi memang nyaman. Tapi hanya kalau Anda tidak mengemudi. Sandal jepit terbuat dari material yang menyerap air dan sulit kering. Jadi licin dan enggak nyaman buat kaki saat nyetir. Ini sama bahayanya dengan nyetir tanpa alas kaki!
Sepatu dengan sol plastik. Materialnya licin, bahkan pada saat kering sekalipun. Kaki jadi gampang terpeleset, terutama saat perlu berpindah pedal dengan cepat. Serem kan kalau lagi perlu ngerem dengan cepat...
Penulis/Foto: Nawita / Tigor, Nawita
Editor | : | Editor |
KOMENTAR