Kebiasaan inilah yang masih terasa berat bagi sebagian pembalap Moto2 yang baru naik ke kelas MotoGP, salah satunya adalah Stefan Bradl. Pembalap asal Jerman itu menganggap bahwa kebiasaannya di Moto2 yaitu masuk ke tikungan dengan kecepatan yang lebih tinggi, malah membuat lap tercepatnya jadi kurang bagus. Untuk itu ia pun bertekad menghilangkan gaya balap seperti itu.
“Saya masih perlu beradaptasi di MotoGP, khususnya gaya balap. Saya masih mempunyai habit di Moto2, harusnya saya membalap dengan meminimalisir kecepatan saat menikung. Saya harus konsentrasi saat melakukan akselerasi. Apalagi Honda memiliki kekuatan di akselerasi,” ungkap Bradl.
Selain menyatakan ingin membuang jauh kebiasaannya di Moto2, Bradl juga tidak ragu memuji performa yang ditawarkan girboks Honda. “Saya tidak percaya pada girboksnya, pergantian semua gigi dilakukan tanpa ada jeda sedikitpun. Bahkan selagi menikung, luiar biasa!” puji Bradl.
Bradl pun percaya jika ia berhasil membuang jauh kebiasaannya di Moto2, ia yakin bisa finish secara reguler di posisi 10 besar. Jangan sampai performanya tidak jauh berbeda dengan Toni Elias saat memperkuat tim ini tahun 2011 lalu. (otosport.co.id)
| Editor | : | billy |
KOMENTAR