Foto : Tony |
Suzuki motor masih menyisakan harapan besar setelah slogan globalnya ‘Suzuki Way of Life’ diusung tahun ini. Mengingkatkan image menjadi langkah awal untuk membangun citra Suzuki ke depannya. Salah satu langkah yang sudah dilakukan adalah mendatangkan motor-motor gede (moge) built-up Suzuki dari Jepang.
Tak sekadar jadi ajang show off belaka, moge tersebut resmi dijual kepada konsumen Indonesia. Bahkan, perintah Soebronto Laras, president director PT Indomobil Niaga Intenational (IMNI), ATPM motor Suzuki, setiap showroom motor Suzuki tak cuma memajang dan menjual motor lokalnya, tetapi berlaku pula untuk mogenya. “Ini akan membuka pola pikir konsumen kalau Suzuki juga punya produk atasnya,” sahut pehobi olah raga sepeda ini.
Bahkan, cita-cita orang nomor satu di Suzuki Indonesia itu lebih tinggi lagi. Menjadikan Indonesia sebagai base production. “Kita maunya produksi moge-moge itu pindahin ke sini. Karena sebentar lagi kan pasar bebas ASEAN dibuka, kita bisa jual ke Malaysia dan Thailand yang pasar mogenya besar,” harapnya.
Apalagi menurutnya memroduksi motor menguntungkan. “Karena bikin motor itu jauh lebih membutuhkan ketrampilan tangan dibanding membuat mobil. Kalau mobil kebanyakan kan pakai robot,” bebernya. Artinya, memroduksi motor butuh tenaga kerja yang banyak dan bisa jadi industri padat karya.
Makanya dengan lokalisasi moge itu di Indonesia, diharapkan harga bisa lebih kompetitif. Karena kendala utama membeli moge-moge itu adalah pajak yang terlalu tinggi. “Motor ini dianggap barang mewah, contoh dikenakan bea masuk setinggi mobil mewah dan PPnBM 70%. Opini mereka motor ini tidak lagi sebagai kendaraan, tapi sebagai toys (mainan),” tuturnya.
Mudah-mudahan saja bisa cepat terlaksana. Jadi lebih murah, kan?
Penulis : Pj
Editor | : | Editor |
KOMENTAR