Tak mau menyiakan kesempatan, Otomotifnet.com langsung berkeliling untuk melihat lebih jauh proses perakitan produk CKD (completely knock down) produk BMW di Indonesia. Meski tanpa penjelasan detail, namun langkah perakitan terlihat jelas oleh Otomotifnet.com.
Fasilitas perakitan BMW Indonesian terdiri dari dua jenis line produksi. Rel pertama menggunakan rel robot yang menggantung rangka/bodi mobil BMW yang setengah jadi. Sedangkan yang lain hanya berbentuk line perakitan berjalur biasa.
Line produksi berbentuk robot gantungan berfungsi untuk memasangkan kaki-kaki dan mesin ke rangka mobil. Mobil digantung agak tinggi agar teknisi bisa memasang komponen kaki-kaki dengan tetap berdiri. Sedangkan line produksi jalur darat digunakan untuk memasang komponen interior dan eksterior seperti pintu dan bumper.
Perakitan komponen detail (gbr.1), Pemasangan interior (gbr.2), Line bergantung (gbr.3), Pemasangan kaki-kaki (gbr.4)
Oh iya, semua komponen BMW yang dirakit di fasilitas perakitan BMW Indonesia ini masih didatangkan utuh dari negeri asalnya, Jerman. Sebagai contoh, bodi BMW X3 yang sudah dalam keadaan dicat ketika sampai di fasilitas perakitan BMW Indonesia.
"Ya, memang semua komponen masih dikirim langsung dari Jerman. Disini hanya melakukan proses perakitan saja. Seluruh proses perakitan dilakukan oleh SDM Indonesia namun quality controlnya tetap sesuai standar dari BMW Jerman." jelas Product Planning Manager BMW Group Indonesia Dennis A. Kadarusman.
Pada fasilitas ini, produksi mobil perhari mencapai 10 unit. Dan produk yang dirakit di sini terdiri dari sedan Seri-3 dan Seri-5, crossover X1 dan yang terbaru, SUV X3. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR