OTOMOTIFNET - Sedang asyik-asyiknya melepas malam di jembatan Pasupati jam 02.00 WIB (7/6), Ricky, Afif, Syukur Zebua dan Agus tiba-tiba didatangi oleh 4 pemuda berkendara motor yang berniat jahat merampok harta bendanya.
Setelah sempat melakukan perlawanan, akhirnya Ricky dan Afif meninggal dunia akibat tusukan benda tajam. Sedangkan Syukur harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan Agus berhasil melarikan diri. Tapi 1 unit motor Yamaha Jupiter Z milik korban pun lenyap dibawa kabur.
Itulah sekelumit kronologis kejadian yang terjadi di jembatan yang menjadi salah satu ikon kota Bandung. Jembatan yang menghubungkan jalan Terusan Pasteur (jalan Dr. Djunjunan) dan jalan Surapati saat ini dikenal rawan kejahatan.
Ironisnya, tindak kriminal tersebut disinyalir dilakoni oleh genk motor Bandung yang selama ini memang meresahkan masyarakat kota Bandung itu sendiri.
MINIM PENERANGAN
Kejadian tragis yang dialami keempat pemuda itu bukan lah yang pertama kalinya terjadi di atas fly over sepanjang 2,8 kilometer itu. Ternyata masih banyak tindak kriminal lain yang terjadi di jalan tersebut.
Baik perampasan, pemalakan, perampokan sampai pembunuhan. Tapi ini adalah pertama kalinya yang menyebabkan korban hingga meninggal dunia.
Padahal, di sepanjang jalan jembatan Pasupati kerap kali dijadikan lokasi nongkrong para muda-mudi Bandung setiap malam hingga pagi hari di malam Sabtu dan Minggu. Sembari menyaksikan suasana kota Bandung dari atas jembatan, mereka duduk-duduk di atas motornya. Tak sedikit pula yang melepas malam dengan sang pacar.
Tapi kalau melihat kondisinya saat ini, jembatan tersebut malah menyeramkan. Terlebih lampu penerangan jalan di situ kurang maksimal seperti dulu kala. Alhasil, menurut data kepolisian setempat, sangat rawan kejahatan di jam 22.00 hingga 5.00 pagi.
Bahkan, soal penerangan itu, Kasi Penerangan Jalanan Umum (PJU), Ariffin mengatakan kalau sebenarnya jalanan itu tidak gelap. Masih banyak lampu-lampu menyala. ”Sebenarnya beban listrik untuk Pasupati itu belum memadai. Lampu-lampu di sana membutuhkan sekitar 33.000 watt, tapi dari PLN baru menyediakan 23.000 watt. Kami masih berupaya terus untuk menaikan beban listrik agar mencukupi. Diharapkan bisa segera terealisasikan dalam tahun ini,” timpal H. Iming, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.
Lantaran ‘remang-remang’ dan sulit terpantau pihak kepolisian, makanya lokasi itu dipilih menjadi ‘tempat paling aman’ melakukan modus kejahatan.
Penulis/Foto: Anto, Anton / Anton, Anto
Editor | : | Editor |
KOMENTAR