Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Penjualan RAV4 Di Luar Negeri Laris Manis, Di Indonesia Tragis!

Editor - Senin, 15 Maret 2010 | 15:23 WIB
No caption
No credit
No caption


Faktor keamanan standar sudah meliputi ABS,EBD, dan Brake Assist

OTOMOTIFNET - Hampir di semua belahan bumi, Toyota RAV4 punya rekam jejak yang baik. Lewat namanya yang unik: Recreational Active Vehicle 4-wheel drive atau disingkat RAV4.

Sebagai medium SUV, mobil ini punya banyak keunggulan. Seperti performa yang unggul di semua medan, nyaman, lincah, irit dan punya daya tahan yang tangguh.

Pasar Amerika dan Kanada, penjualan tiap tahunnya mirip permintaan unit Avanza di negeri ini. Pada 2009, SUV 5-seater yang tersedia dengan long dan short wheelbase ini menembus angka penjualan 140 ribu unit.

Pada 2009 RAV4 mengalami peningkatan penjualan yang signifikan. Salah satu sebabnya, Toyota melakukan major change. Salah satu contohnya pada mesin yang awalnya 2.400 cc dinaikan menjadi 2.5-liter. Berteknologi DOHC 16-katup SFI dual VVT-i, 4-silinder. Tenaganya menembus 179 dk/ 6.000 rpm.

Sementara kalau berminat dengan versi yang powerful ada yang bermesin 3.5-liter V6 DOHC 24-katup SFI dual VVT-i, bertenaga 269 dk/ 6.200 rpm.

Lewat level keamanan yang tinggi, standarnya sudah dibekali 4 rem cakram dengan ABS(Antilock Brake System), EBD(Electronic Brake Distribution) dan brake assist sebagai optional kasta tertinggi. Enggak heran, RAV4 cukup terkenal dengan sistem keamanannya.

Apalagi desain bodi tidak terlalu jangkung, hanya 1.755 mm, dengan panjang 4.620 mm dan lebar 1.854 mm. Sementara wheelbase 2.660 mm atau lebih panjang 40 mm dibanding All New Honda CR-V.

Sayangnya, kesuksesan RAV4 tidak sampai ke Indonesia. Banyak importir umum yang enggan menjualnya. “Terakhir jual pada 2006 dan sulit laku,” terang Benny, IU dari Terminal motor, Jakut.

Beda nasib dengan saudaranya Toyota Harrier yang laris manis. Begitu juga pasaran bekasnya. “Harganya gelap dan kita enggak pernah punya unit,” tambah Hendrik, sales Wiliam Jaya Motor, showrom used car CBU di Jakut.

Namun begitu, beberapa unit RAV4 terbaru ‘terselip’ ke tanah air. Harganya berkisar Rp 400 jutaan dengan jumlah konsumen yang sulit diraba.

Kedatangannya menurut Tommy R. Dwiananda, ketua umum AIKI, bisa diketahui lewat VIN (Vehicle Identification Number) mobil tersebut. “Jika sebelas angka maka itu pasti dari Jepang, jika tujuh belas angka maka jadi tanda asal Australia,” jabarnya.

Kemungkinan mendatangkan mobil CBU dari Amerika Serikat yang setir kiri jelas dilarang menurut regulasi kepabeanan Indonesia.

Mengubah spek setir kiripun juga bukan soal mudah, meski bisa saja dilakukan. Karena harga jual jadi membumbung. Sementara memasukkan mobil CBU oleh IU dari Eropa juga sama sulitnya. “Proses formal oleh pemegang merek tersebut di Eropa sangat ketat,” yakinnya.

Asal kedatangannya inilah yang sedang dilacak, berkaitan dengan kemungkinan malfungsi RAV4 yang menewaskan tiga penumpangnya. Sungguh tragis!

Penulis/Foto: Erie, Bill / Toyota

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa