OTOMOTIFNET - Menurut data ADB (Asian Development Bank), 46% penyakit pernafasan memiliki korelasi dengan pencemaran udara dan 32% angka kematian diprediksi terkait pencemar udara.
“Jumlah hari dengan udara bersih di Jakarta hanya 81 hari dalam setahun. Paparan partikel debu karena pemakaian bahan bakar buruk di sini kalah jauh dari Amerika Latin. Partikel debu di Indonesia mencapai 3.000 ppm, bandingkan Thailand yang 50 ppm,” jelas Ahmad Safrudin, koordinator Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB).
Dalam 20 tahun terakhir, warga Jakarta mengalami berbagai gangguan penyakit seperti pusing, mual, pernapasan, darah tinggi, gangguan ginjal, syaraf, kanker, jantung, penuaan dan kematian dini.
Salah satu penyumbangnya adalah polusi udara dari jalan raya yang mengandung radikal bebas dan berbagai zat berbahaya seperti sulfur, timbel, CO2.
Bayangkan kalau tiap hari harus bermotor dari rumah ke tempat kerja. Berjam-jam di jalan yang penuh kendaraan, debu dan radikal bebas. Agar tetap sehat dan panjang umur yang dibutuhkan tak sekadar masker, tapi juga tameng dari dalam tubuh, yakni antioksidan.
VITAMIN, TEH, SUSU
Radikal bebas merupakan molekul yang membahayakan tubuh. Jumlahnya bisa meningkat karena terpapar polusi kendaraan.
“Peningkatan jumlahnya bisa merusak dinding sel yang menyebabkan penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes, penuaan dini, kanker. Tubuh punya penangkal alami yaitu antioksidan, tapi kalau kandungannya terlalu tinggi perlu tambahan dari luar yaitu makanan,” kata Dr. Yayok Witarto, MS, SpGk.
Menurut spesialis Gizi Klinik di RS Polri Dr. Sukanto, Jaktim ini, pengemudi motor yang paparan polutan tinggi apalagi kalau punya kebiasaan merokok, memiliki kadar radikal bebas yang tinggi dalam darahnya. Sehingga perlu konsumsi antioksidan yang cukup.
Antioksidan bisa diperoleh dari mineral dan vitamin A, C dan E. Vitamin A atau betakaroten ada di berbagai buah-buahan berwarna seperti pepaya, wortel.
Vitamin C ada di buah seperti jeruk, apel, cabe bahkan hati. Sementara vitamin E, bisa diperoleh dari cemilan atau bekal perjalanan seperti kacang-kacangan atau alpukat.
“Jadi walaupun tiap hari naik motor, tapi kalau asupan vitaminnya cukup, enggak masalah karena antioksidannya cukup untuk melawan radikal bebas. Bisa jadi bekal perjalanan atau biasakan minum jus buah setiap hari,” kata alumnus Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia ini.
Susu juga bisa jadi pilihan karena mengandung vitamin, mineral, kalsium, zat besi dan protein yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. “Pr
otein dalam susu cukup tinggi yang berfungsi untuk mengganti sel-sel yang rusak. Juga sumber energi, ini bagus untuk pengendara motor,” jelas dokter yang juga berpraktek di RS Triadipa, Jaksel ini.
Selain itu, sumber antioksidan besar lain ternyata dari minuman sehari-hari kita, teh. Menurut penelitian Institute for Cancer Prevention di New York, teh hitam dan teh hijau mengandung polifenol yang tinggi.
Polifenol merupakan salah satu antioksidan yang bisa menetralkan zat kimia berbahaya dan memperbaiki kerusakan sel dalam tubuh.
Minum teh yuk...
Penulis/Foto: Nawita / Reza, Johan
Editor | : | Editor |
KOMENTAR