Ya, mereka menyatakan kegeraman mereka pada tindakan Simoncelli yang terlalu agresif dan tidak memikirkan bahwa tindakan tersebut sangat berbahaya dari segi safety pembalap lain. Buktinya Dani Pedrosa kembali mengalami cedera bahu, dan terancam tidak bisa tampil di kandangnya sendiri.
“Saya sangat suka dengan pertarungan keras, dan menganggap bahwa balap motor adalah balap yang sangat beresiko untuk bersenggolan. Tapi ketika anda akan menyalip dari luar, harusnya ada ruang yang tersisa bagi pembalap lain. Harusnya Simoncelli menunggu waktu yang tepat untuk menyalip Pedrosa,” geram Rainey.
Apa yang diungkapkan oleh Rainey, juga disepakati oleh Robert Sr dan Jr, Schwantz, Gardner. Mereka semua menganggap bahwa Simoncelli cukup kejam dengan menyalip Pedrosa tanpa menyisakan ruang gerak.
“Ya, ini memang balap, tapi ingat balap motor adalah ajang yang sangat berbahaya. Kita harus memikirkan juga kondisi pembalap lain termasuk dari sisi safety. Toh Simoncelli juga masih punya banyak waktu untuk menyalip Pedrosa,” imbuh Gardner.
Berbeda lagi dengan Kenny Robert Jr., anak dari Kenny Robert itu lebih ekstrim memberikan jalan lain bahwa sebenarnya Pedrosa juga harus ekstrim melayani Simoncelli. “Harusnya Pedrosa bersikap seperti pembalap motocross. Opsi lain adalah mempertahankan jalur, paling tidak kalau harus jatuh ya jatuh bersama-sama,” tegas Roberts Jr.
Kondisi seperti ini pernah dialami oleh Roberts Jr, ketika bertarung dengan Alex Barros. Barros menyalip dari sisi luar dan tidak menyisakan ruang bergerak bagi Roberts Jr, namun Roberts tidak kehabisan akal. Ia pun menikung dengan ekstrim lalu terjatuh dan akhirnya juga menyeret Barros ke gravel. Hal ini dilakukannya karena tidak ada lagi ruang gerak yang tersisa di jalur luar. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR