Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Moto2 Korbankan Peraturan Demi Promosi

Editor - Selasa, 6 Juli 2010 | 09:51 WIB
No caption
No credit
No caption


Foto : MotoGP

OTOMOTIFNET - Melihat kecelakaan dan insiden para pembalap Moto2 yang sudah beberapa kali terjadi sejak musim 2010 dimulai, seperti yang terjadi saat balapan seri Catalunya Spanyol, kemarin (04/07), ternyata cukup mengundang kontroversi dari berbagai pihak. Pasalnya hal ini sudah terulang beberapa kali di kelas bergengsi 600cc ini.

Memang tidak bisa dipungkiri kalau kelas Moto2 adalah balapan pasar senggol kelas dunia. Tapi apakah pantas balapan kelas dunia seperti ini harus menyandang predikat sebagai balapan pasar senggol?

Dan ini terbukti pada beberapa seri, termasuk Catalunya. Beberapa pembalap harus bertabrakan dan terhempas hingga gravel, pada lap pertama. Tidak hanya 5 atau 6 pembalap saja. Namun melibatkan hingga 10 pembalap, bahkan sekitar 20-an pembalap yang harus keluar dari lintasan.

Belum lagi pembalap Fimmco Speed Up, Andrea Iannone, yang harus menerima hukuman penalti akibat menyalip saat bendera kuning tengah dikibarkan. Rasanya dengan kejadian-kejadian tersebut Dorna mulai harus berbenah untuk memberikan regulasi baru untuk tiap balapan seri Moto2.

Menyangkut hal keamanan ini, pembalap kawakan di MotoGP yang juga turun dikelas Moto2, Toni Elias, angkat bicara. “Sepertinya di kelas ini benar-benar untuk promosi, karena tidak ada faktor safety tidak terlalu diutamakan. Coba lihat berapa banyak pembalap yang harus bergumul di garis start, ini melebihi banyaknya peserta di kelas 125,” papar Elias.

Apa yang diungkapkan oleh Elias ini memang cukup benar. Belum lagi puluhan pembalap harus berdempetan memasuki tikungan pertama bila ingin meraih kemenangan. Dan bisa dipastikan semua pembalap akan mati-matian berupaya, agar bisa mendapatkan hasil terbaik sejak tikungan pertama.

Kejadian ini hampir mirip dengan insiden di seri kedua Moto2 Jerez Spanyol. Dimana belasan pembalap tergelincir secara beruntun di tikungan pertama. Mengapa ini hanya terjadi di kelas Moto2? Sedangkan kejadian serupa tak terlihat di kelas 125 maupun MotoGP.

Rasanya harga nyawa dan prestasi pembalap Moto2 tidak sebanding dengan resiko yang meski di rengkuh para pembalap. Mengenai kasus Iannone mungkin ini hanyalah sedikit kesalahan yang perlu kembali ditekankan mengenai peraturan di dunia balap. Sangat lucu bila pembalap kelas dunia tidak mengerti apa artinya bendera kuning.

So, dengan adanya beberapa insiden ini, seharusnya FIM lebih tanggap untuk mengeluarkan regulasi, demi keamanan dan kenyamanan pembalap.

Penulis : Heru

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa