Nah, di pameran INAPA 2011 yang digelar pada 23-26 Maret pekan ini, Isuzu mengenalkan tipe D-Max Mining Version yang merupakan modifikasi dari D-Max double cabing yang telah dijual sebelumnya. Lalu apa keunggulan D-Max Mining Version dibanding tipe standarnya? Yuk, lanjut.
Sepintas, eksterior D-Max Mining Version memang tak ada perubahan signifikan dibanding tipe standar. Tapi jangan salah, pada D-Max Mining Version sudah dilengkapi dengan rollbar berlampu, serta bak belakang berbahan alumunium yang membuat desain belakangnya lebih minimalis.
Kehandalan utilitas double cabin D-Max dilintasan off road semakin terasa berkat penggunaan ban MT berdiameter 16 inci, yang mampu melibas medan berat sekalipun.
Tak hanya itu, Isuzu juga menyertakan spakbor yang telah berbahan bordes, terkait kebutuhan tambang yang terkenal sering merusak spakbor berbahan plastik seperti versi standarnya.
Kemampuan angkut D-Max Mining Version juga bertambah dengan dipasangnya bak three way, yang lebih fungsional dan tahan benturan.
Isuzu mengakui bahwa mesin tipe 4JJ1, Turbo Intercooler berkapasitas 2.999 cc milik versi standarnya masih mumpuni untuk melahap trek pertambangan. Dapur pacu ini dapat memuntahkan tenaga hingga 136 dk pada 3.400 rpm.
Selain itu, transmisi manual 5-speed yang dilengkapi sistem penggerak empat roda, telah disiapkan untuk mobil tambang ini.
Meski belum ada harga resmi dari D-Max Mining Version, tapi pihak Isuzu menyatakan harganya tak jauh berbeda dengan versi double cabin standarnya yang dilepas Rp 300 jutaan.
Di Indonesia sendiri D-Max Mining Version akan bertemu dengan Mitsubishi Strada Triton HDX yang dijual Rp 268 juta. Lalu Ford Ranger 4X4 XLT-D dengan harga Rp 308 juta, serta Toyota Hi Lux 3.0 E seharga Rp 324 juta. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR