"Tapi kami tidak takut meski harus memasarkan mobil yang boros BBM," sesumbar Harry Yanto Product Planning & Business Development Manager PT general Motors AutoWorld Indonesia (GMAI)
Kenapa? Karena GMAI yakin secara segmentasi pengguna Captiva yang merupakan mobil berjenis SUV, merupakan orang-orang yang sudah tidak memperdulikan berapa harga bahan bakar untuk mobilnya.
"Dengan membeli mobil SUV, apalagi yang harganya dikisaran Rp 300 jutaan, mereka tentu sudah mampu untuk membeli bahan bakar, jadi itu sudah tidak menjadi pertimbangan lagi," paparnya.
Lain lagi kalau yang dibeli adalah mobil berjenis lain dan dari segi harga berada dibawah Rp 200 jutaan, "Nah, segmen ini yang paling terkena dampak pembatasan BBM, mereka tidak akan mau mobil boros!," ungkap Harry.
Jadi, GMAI pun sangat percaya diri mesin bensin terbaru dari Captiva ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, apalagi karena dari segi performa jauh melebihi versi mesin lama dan sudah disematkan teknologi-teknologi baru yang ramah lingkungan. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR