OTOMOTIFNET - Konsumsi armada taksi yang jumlahnya ribuan unit tiap tahun nyata membuat sejumlah ATPM yang tergiur. Apalagi PT Toyota Astra Motor (TAM) sejak tahun 2000 mendulang sukses lewat porsi armada taksi.
Mulai dari Soluna hingga Limo (versi murah Vios). Untuk periode Soluna saja (2000-2003) telah terjual 9.645 unit Soluna versi taksi.
Belum lagi, pabrikan Korea macam Hyundai juga menggelontor dengan Accent dan beberapa tipe lain, Kini, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) juga berhasrat sama. Mereka akan menggelontor pasar taksi dengan Nissan Latio Sedan.
“Memang masih distudi buat armada taksi,” jelas Teddy Irawan, deputy director sales & marketing NMI saat dikontak, Selasa (18/8).
Nissan sebenarnya juga punya tradisi salah satu pemasok armada taksi. Tahun 1988 Nissan Stanza pernah jadi salah satu andalan perusahaan taksi seperti Blue Bird Group (BBG). Kemudian berlanjut dengan Sunny, Cedric, maupun Sentra. Pihak BBG masih mengoperasikan Cedric, sementara Sunny masih dioperasikan oleh taksi Gamya.
Meski dalam proses uji jalan maupun penawaran NMI sedang menyiapkan Latio versi sedan buat kebutuhan armada taksi. Sedan yang sekelas sama Toyota Vios dan Honda City itu dari segi spek memang sesusai jika nantinya dipakai armada taksi. Sebut saja, dimensi lalu kapasitas mesin hingga klaim konsumsi bensinnya.
Pihak BBG lewat Teguh Wijayanto, head of public ralations BBG mengaku belum mendapat kepastian akan kemungkinan pihaknya memakai Nissan Latio. Ia hanya menyebut di luar kemungkinan tersebut, pemilihan satu model mobil berdasarkan syarat yang simpel sebenarnya. "Pertama, kapasitas buat penumpang dan barang, daya tahan mesin, serta dukungan suku cadang," sebutnya.
Lantas, ke mana Nissan Latio Sedan itu akan berlabuh? Ditengarai Gamya meneruskan tradisi sebelumnya dengan menggunakan merek ini.
Siapapun pemakainya, pasar taksi memang menggiurkan bukan?
Penulis/Foto: Riz, Erie / Nissan
Editor | : | Editor |
KOMENTAR