OTOMOTIFNET - Genderang perang siap ditabuh. Honda telah mempersiapkan MPV baru untuk bersaing dengan Toyota Kijang Innova dan Nissan Grand Livina.
Mengusung konsep desain dan fitur yang belum pernah ada di Tanah Air, MPV yang dijuluki Freed ini tak mustahil jadi kuda hitam bagi Toyota maupun Nissan.
Semiklarifikasi
PT Honda Prospect Motor (HPM), ATPM mobil Honda akhirnya menguak berita-berita Freed yang rencananya akan resmi diluncurkan pada Juni 2009.
“Terus terang kita mendapat banyak pertanyaan dari media makanya kita mau klarifikasi isu-isu itu hari ini,” terang Jonfis Fandy, marketing & aftersales service director HPM di acara preview Honda Freed di Jakarta (11/3/2009).
Namun, klarifikasi yang diberikan pihak HPM hari itu masih minim. Makanya boleh dibilang semiklarifikasi. Meski mobil sudah boleh dilihat dan dinaiki tanpa mesin nyala, tapi secara detail spek, harga, target jualan dan lainnya belum bisa dikonfirmasi lebih dalam.
Meski begitu, Freed memang boleh dibilang pilihan baru konsumen. Gimana tidak, Freed yang berasal dari kata Free dan Do ini punya desain beda.
Kalau biasanya MPV terbagi jadi 2 boks, Freed menganut konsep triangle square di mana bentuk depan mirip segitiga. Sedangkan belakang kotak. “Jadi lebih lapang dan berbentuk dinamis,” ucap Jonfis.
Karena desain segitiga plus kotaknya itu, HPM mengaku kalau Freed tidak akan menyasar ke MPV biasa. “Kita mencoba membuat market tertentu dan baru untuk konsumen peminat MPV,” bilang Jonfis.
Dengan pakai platform dan mesin yang sama dengan All New Jazz, MPV yang sudah diproduksi di Indonesia dan akan diekspor ke Asia Tenggara ini menawarkan fitur-fitur cukup menarik. Misal captain seat, sliding door otomatis dan jok baris ketiga sistem flip-up layaknya sebuah MPV mewah.
Freed yang akan dipasarkan di Indonesia hanya 1 tipe, yakni transmisi otomatis. “Penjualan mobil Honda 70%-nya matik. Segmen medium cenderung sudah ke matik,” alasannya.
Lalu, dengan pertimbangan kenyamanan, Freed versi lokal pun hanya disuguhkan tipe 7-seater (di Jepang tersedia 7, 8 dan 5-seater) dengan kursi tengah model captain seat.
Kendati spek mesin, suspensi dan dimensi sama dengan Freed di Jepang, tapi Freed versi Indonesia akan ada sedikit perubahan. Khususnya di ground clearance (GC). Kata Jonfis, GC dibuat sedikit lebih tinggi. “Enggak sampai 10 cm.”
Harga Diatas Jazz
Segudang kelebihan itu sepertinya bukan halangan jika harus bayar mahal. Namun pihak HPM belum memastikan harga OTR-nya. “Yang pasti karena pakai platform Jazz dan lebih besar dari Jazz, harga di atas Jazz,” sebut Jonfis.
Kalau begitu, diperkirakan Freed akan dijual Rp 220-230 jutaan. Karena, harga All New Jazz paling tinggi senilai Rp 213,5 juta (tipe RS A/T).
Tapi ingat, harga itu berlaku saat ini, bisa saja 4 bulan nanti (Juni) price list All New Jazz berubah lagi. Karena nilai tukar yen dan dollar AS yang hingga kini masih fluktuatif.
Artinya, patokan Freed Rp 220-230 juta boleh jadi akan lebih tinggi lagi. “Bisa saja nanti sama dengan All New City (harganya, red). Saya enggak tahu karena tergantung rate,” ungkap Jonfis yang dikontak via ponselnya (17/3).
Andai saja benar dilabeli Rp 220-230 juta itu artinya Freed akan bertemu langsung sama Kijang Innova (KI) dan Grand Livina (GL). Terutama KI tipe G M/T (Rp 225,8 juta), G A/T (Rp 239,3 juta), G M/T Captain Seat (Rp 228,1 juta) dan G A/T Captain Seat (Rp 241,5 juta).
Sementara GL akan bertemu tipe 1.8 Ultimate M/T (Rp 233,5 juta) dan 1.8 Ultimate A/T (Rp 241,5 juta). “Kalau dari eksterior Freed memang lebih kecil, tapi kalau mengukur interior dengan pengerak roda depan akan lebih besar dari penggerak roda belakang,” lanjut Jonfis lagi.
Mengenai target, selain ingin mengambil pasar KI dan GL, juga konsumen yang ingin upgrade dari mobil 5-seater jadi 7-seater. Atau, “Orang yang ingin step-up dari Jazz ke CR-V kan terlalu mahal. Nah, Freed ini jawabannya.”
Tapi, apa enggak takut Jazz-nya akan termakan, karena nambah sedikit bisa dapat mobil tujuh penumpang yang desainnya tak kalah sama Jazz? Pria tinggi itu mengatakan kalau Jazz buat anak muda, pelajar atau mahasiswa, tapi ketika dia sudah menikah dan punya anak akan step-up ke Freed.
Gimana City? Jonfis hanya berkomentar sedan punya segmen beda. “Orang penyuka sedan sudah tahu kenapa pilih sedan padahal dia bayar pajaknya 20% lebih mahal dari Jazz. Jadi dia sudah tahu akan pilih sedan, bukan hatchback atau MPV,” kilahnya.
Tertarik? Buruan deh inden.
Penulis/Foto: Pj/Agus.T
Editor | : | Editor |
KOMENTAR