Secara total pasar, ada peningkatan distribusi hingga 47 persen dari 439.245 unit menjadi 645.997 unit di bulan Agustus. Jumlah ini menjadi rekor penjualan sepeda motor tertinggi sepanjang 2015.
Meski begitu, bila dibandingkan dengan tahun lalu, jumlahnya masih kalah. Januari-Agustus tahun ini baru 4.341.879 unit, sedang periode yang sama tahun lalu jumlahnya 5.368.858 unit. Ada penurunan sekitar 19 persen dampak dari kondisi perekonomian nasional yang sedang lesu.
Jika dilihat berdasarkan merek, penjualan Honda meningkat dari 280.197 unit pada Juli meningkat jadi 433.080 unit di Agustus, sebuah peningkatan yang cukup besar. Begitu juga dengan pabrikan dengan penjualan terbesar kedua di Indonesia, Yamaha yang mencatatkan peningkatan dari 135.954 unit menjadi 186.659 unit.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan distribusi ini, seperti dijelaskan Ahmad Muhibbuddin, Deputy GM Corporate Communcation PT Astra Honda Motor (AHM). "Pertama adalah karena ada peningkatan permintaan di segmen-segmen tertentu dan dipicu juga oleh demand yang tinggi pada produk yang baru dirilis," jelasnya.
"Kemudian, lonjakan juga dipicu oleh jumlah hari kerja yang lebih banyak dari bulan Juli, kami sengaja meningkatkan produksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen pascalebaran," sambungnya.
Di bulan Agustus sendiri, ekspor Yamaha tercatat 17.382 unit dari unit-unit motor All New Soul GT (5.000 unit), NMAX (4.321 unit), New V-Ixion (400 unit), R15 (2.299 unit), R25 (2.040 unit) dan MT-25 (1.722 unit). Sehingga total penjualan Yamaha di bulan Agustus untuk penjualan domestik dan ekspor mencapai 186.659 unit (naik 37,30%).
"Yamaha juga tetap menguasai segmen sport, bukti masyarakat tetap mempercayakan motor sport Yamaha nomor satu," beber pria ramah yang akrab disapa Masykur ini. Secara penjualan, motor sport Yamaha V-Ixion nya sangat dominan, jika Juli hanya terdistribusi 23.870 unit, di Agustus melonjak jadi 37.786 unit. Total Januari-Agustus, motor sport 150 cc ini terjual 184.158 unit. (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR