Enaknya pakai elektronik, seandainya ada sesuatu yang rusak. Maka modul akan memerintahkan gigi tetap di posisi 3. Jadi mobil sebenarnya masih bisa dipakai sampai bengkel terdekat, hanya saja akan terasa tenaga kurang di putaran awal. Prinsipnya sama seperti menjalankan mobil dari keadaan diam, hanya saja langsung masuk ke gigi 3.
Teknologi lanjutan yang banyak berkembang, akhirnya kecanggihan masing-masing pabrikan saling berlomba membuat manajemen transmisi yang lebih canggih lagi. Tercipta lah teknologi turunan seperti Shiftronic, Steptronic, Tiptronic dan lainnya. Namanya bisa bermacam-macam, hanya saja prinsipnya sama.
"Jadi, kalau dulu perpindahan antargigi hanya mengandalkan tekanan oli, sekarang sistem komputer ikut mengatur," papar Taqwa lagi. Jadi, sang pengemudi memegang peranan penting ketika memindahkan posisi gigi. Paling gampang, lihat saja pada tuas transmisi, biasanya ada posisi untuk menaikkan atau menurunkan gigi, yang ditandainya dengan indikator plus (+) atau minus (-).
Bahkan, tak hanya cukup dengan memainkan tuas, perpindahan gigi juga bisa dilakukan dengan tuas kecil di balik setir atau paddle shift, yang awalnya dipopulerkan perpindahan gigi di ajang Formula 1. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR