“Gejala yang saya rasakan, sejak awal mobil saya terima, memang terasa gejala 'ndut-ndutan' tersebut. Awalnya saya kira dari BBM (mungkin waktu di dealernya diisi pake premium...pikir saya waktu itu), ternyata setelah saya isi dengan Pertamax / Petramax Plus / bahkan Shell pun, tetap saja begitu,” ujarnya pada OTOMOTIFNET.COM.
Problem ini tentu cukup menyedot perhatian dari pihak Auto2000, selaku salah satu main dealer Toyota di Indonesia. pasalnya Rush termasuk tipe yang laris di pasar mobil Tanah Air.
Hal ini disampaikan oleh Suparno, Instruktur Auto2000 Cilandak. Menurutnya ada banyak kemungkinan yang menjadi penyebab tersendat-sendatnya mobil lima penumpang tersebut. “Dan salah satunya bisa terjadi akibat settingan fuel cut yang terdapat pada ECU bawaan pabrik,” jelas Suparno.
Menurutnya, pihak pabrikan memang merancang Rush dengan sistem fuel cut yang mampu mengurangi konsumsi BBM menjadi semakin efisien. “Hasilnya memang efek tersendat-sendat akan terasa, apalagi setelah berdeselerasi selepas turunan,” katanya.
“Jika gejalanya memang karena sistem fel cut tersebut, pemilik bisa saja mengakali dengan piggyback yang banyak disediakan toko komponen. Tetapi dampaknya mobil akan bertambah boros,” lanjut pria ramah ini. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR