"Saya sudah dihubungi Tunas Toyota Cinere, tetapi tetap berencana mengadukan persoalan ini ke YLKI dan LBH. Karena saya merasa dirugikan sebagai konsumen," ujar Eko kepada OTOMOTIFNET.com melalui Blackberry Messanger-nya.
Rencana Eko menempuh jalur hukum, karena ia merasa Toyota tidak bisa seenaknya memperlakukan konsumen. Ia mencermati soal produk baru yang sudah dijual seharusnya sudah lolos uji kualitas, sehingga tidak lagi merepotkan konsumen yang membelinya dikemudian hari.
"Masak cuma minta maaf, memperbaiki dan masalahnya selesai? itu tidak sepadan menurut saya, karena ada kerugian immateril lainnya yang juga saya tanggung," tambah Eko.
Sebenarnya, tambah Eko, selain karena kecewa, harapannya Toyota kedepannya bisa belajar, agar benar-benar menjaga kualitas produknya, sehingga pembeli puas. "Jangan hanya mengejar target, uber-uberan jadi produsen nomor satu penjualannya, tapi produksinya asal-asalan," ujar Eko.
Sebelumnya, Eko sudah bersedia untuk bertemu tim teknik dari Toyota Astra Motor untuk mencari permasalahan pada mobilnya. Namun sampai saat ini, belum ada tanggapan dari pihak Toyota Astra MOtor terkait jadwal pertemuan tersebut. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR