"Mulai ramai sejak akhir November (2010) sampai sekarang. Varian paling dicari kayak Honda Ferio tahun '96, Grand Civic '91 sama Toyota Starlet Kapsul," ungkap H. Endro, juragan mobkas di bantaran kalimalang ini.
Lantas bagaimana soal perawatan? Terutama mesin dan kaki-kaki yang pastinya sudah mulai ringkih, lantaran umur pakainya terbilang panjang. Jangan terlampau risau memikirkan ketersediaan onderdil atau tidak bakal diladeni pihak bengkel.
Pasalnya sampai berita ini diturunkan, jaringan bengkel resmi maupun pebisnis bengkel umum, masih siap menerima order perbaikan besutan yang sempat jaya di eranya ini. (mobil.otomotifnet.com)
|
Pemilik varian Toyota tahun '90-an seperti Kijang Super, Great Corolla, Starlet atau Corona, masih bisa sambangi jaringan bengkel resmi (Beres) Toyota terdekat.
Misalkan sekadar melakukan cek kondisi mesin dan kaki-kaki, Anda tak bakal dipungut tarif sepeser pun dari pihak bengkel.
"Kami lebih fokus menangani keluhan si pemilik mobil terlebih dulu. Baru kemudian kami lakukan general check up, untuk memastikan kondisi kendaraan keseluruhan," ungkap M. Aedi, service manager Tunas Toyota cabang Kebayoran Lama, Jaksel.
Kebanyakan dari pelanggan yang masih setia membesut mobil lansiran '90-an, lanjut Aedi, mengeluhkan soal kelistrikan dan performa mesin yang menurun drastis.
Perbaikan sektor mesin mencakup penggantian suku cadang asli Toyota, masih bisa didapatkan pemilik mobil-mobil era '90-an. Seperti kampas rem, kopling set sampai komponen jeroan macam piston dan ring piston.
Sementara untuk komponen kaki-kaki macam sokbreker atau long tie-rod, biasanya mesti menunggu paling lama 40 hari kerja. "Karena mesti pesan dulu ke TAM (PT Toyota Astra Motor). Seandainya konsumen membatalkan barang yang sudah dipesan, tidak dikenai charge apapun," jelas Aedi.
|
Varian-varian Honda era '90-an seperti Grand Civic, Genio, Ferio, Estilo dan Honda Maestro, boleh dibilang model paling laris di zamannya. Nanang pembesut Genio ini mengaku kalau mobilnya itu diperolehnya sejak baru.
"Makanya saya rutin ke bengkel resmi Honda, sekadar untuk tune up sampai ngerapihin problem kelistrikan," yakin lajang 32 tahun ini.
Menurut Ariels, service advisor bengkel resmi (Beres) Honda Pondok Pinang, Jaksel, aturan main yang diterapkan ketika masuk bengkel tidak berbeda dengan varian paling gres.
"Kami tidak pernah membeda-bedakan konsumen berdasarkan model mobil yang dibawanya. Justru kalau tampilan eksterior dan interiornya rapi, pasti banyak dipuji karena meski mobil tua tapi tetap terawat," ungkap Ariels.
Berbeda dengan perlakuan di Beres Toyota, untuk melakukan cek menyeluruh pada mobil '90-an, dikenai ongkos general check up sekitar Rp 126-130 ribu. Tarif ini belum termasuk jasa pengerjaan.
Namun untuk bisa mendapatkan komponen onderdil, terutama slow moving, lebih cepat ketimbang di beres Toyota. "Kami sanggup mengadakan order barang yang dicari paling lama sampai 3 hari kerja," pungkas Ariels.
|
Mobil-mobil produksi tahun '90-an, mesti mengetahui bahwa tidak banyak perusahaan asuransi yang berani memberikan perlindungan, baik untuk kerusakan ringan sampai kecelakaan paling fatal.
Pasalnya kebanyakan perusahaan asuransi ternama, paling berani mengcover mobil bekas dengan usia pakai maksimum 10 tahun. Artinya di tahun ini (2011), tahun produksi tertua kendaraan yang bisa dijamin keamanannya, adalah besutan lansiran 2001.
Pasalnya harga pasaran kendaraan saat ini juga menjadi patokan untuk bisa mendapatkan jaminan asuransi. Lantaran terdapat acuan di kalangan perusahaan asuransi, yang mengkategorikan mobil pribadi menjadi dua.
Kategori 1 seharga Rp 100-150 juta, bisa dijamin dengan asuransi dengan umur maksimum kendaraan 5 tahun (2006). Sementara kategori 2 dengan harga pasaran Rp 151-300 juta, usia mobil tertua yang masih dapat tercover asuransi hingga 8 tahun (2003).
Meski begitu, beberapa perusahaan asuransi rekanan gerai penjualan mobkas, masih ada yang menawarkan jaminan asuransi untuk umur pakai kendaraan maksimum sampai 15 tahun. "Artinya, mobil tahun 1996 masih bisa tercover asuransi," kata Ilham, juragan Abady Mobilindo di Duren Sawit, Jaktim.
Editor | : | billy |
KOMENTAR