Hingga kini populasi Grand Civic tidak banyak, namun kembali diburu penggemar fanatik. “Dulu pasaran tak lebih dari Rp 25 juta, tetapi sekarang mulai ‘gelap’,” terang Wahyu, pemilik GranCi ’90 dari komunitas grandcivic.com.
Bahkan, tak jarang yang menawarkan dengan harga Rp 60-65 juta untuk keluaran 1991 bertransmisi matik. Hal yang lumrah terjadi karena secara general, besutan bermesin 1.500 cc ini memiliki banyak keunggulan.
“Enak dipakai sebagai besutan harian karena konsumsi yang ekonomis dan mudah dalam perawatan ikut menjadi pertimbangan,” terang Ahmad, mantan pemakai Toyota Altis yang perlu waktu lama merayu orang tuanya, agar bisa menukarnya dengan GranCi 1990.
“Desain GranCi terbilang seksi dan enak didandani alias dimodifikasi, ketimbang Altis yang cenderung ‘gemuk’,” terang mahasiswa Trisakti yang juga kerap dibalik setir Toyota Kijang Innova.
Tetap nyaman dipakai meski sudah 20 tahunan
Bagi ibu 5 anak ini, tampilannya tak pernah membosankan dan handal dipakai sehari-hari. Bahkan kedua putrinya sekalipun sangat mengandalkan GranCi matik ini, hingga keduanya bisa menyelesaikan studi kedokteran.
Sampai sekarang, Honda Grand Civic miliknya masih setia ‘bertugas’ mengawal salah seorang cucu yang mahasiswa kedokteran di UGM. Padahal kalau melongok garasi rumah Siti, ada Toyota Alphard siap untuk mengunjungi anak dan cucu di Yogyakarta.
Eforia Grand Civic nampaknya tak bisa terbendung. Selain pemilik yang setia, banyak yang hunting terutama keluaran 1990-1991. Terbukti dari hajatan komunitas grandcivic.com dalam acara family gathering di Lembang, Bandung(29-30/1) lalu. Terkumpul sekitar 40 GranCi yang berasal dari penjuru Jakarta, Tangerang, Bandung hingga Yogyakarta. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR