Misalnya Toyota Fortuner. Varian mesin bensinnya lebih mahal dari mesin diesel. Fortuner G A/T 4x2 bermesin bensin 2.700cc dijual Rp 429 jutaan. Sedang versi dieselnya, Fortuner G A/T 4x2 dengan mesin 2.500cc dilepas hanya Rp 380 juta.
Lagi-lagi pertanyaanya, kenapa bisa begitu? "Itu dikarenakan perhitungan pajak.Luxury tax yang dibebankan pada Fortuner bermesin diesel lebih murah ketimbang varian bensinnya," buka Anton Jimmi Suwandy, Marketing Planning and Custemer Relation Division, PT Toyota Astra Motor (TAM).
Semua mobil yang dijual di Indonesia dikenakan berbagai macam pajak. Salah satunya luxury tax. Besaran luxury tax beragam sesuai tipe dan kapasitas mesinnya. Di kelas mobil 4x2 ada perbedaan pajak yang cukup mencolok berdasarkan kapasitas mesinnya.
"Fortuner diesel masuk mobil 4x2 dengan kapasitas mesin antara 1.500cc sampai 2.500cc, luxury tax-nya kena 20 persen. Sedang versi bensinnya yang menggunakan mesin 2.700cc, karena diatas 2.500cc kena pajak 40 persen," lanjutnya.
Hitung saja, pasti jatuhnya tetap lebih mahal yang bensin kan? "Padahal secara kelengkapan fitur dan kenyamanan sama saja. Bedanya paling hanya di tenaga. Mesin bensinnya pasti lebih bertenaga," jelas Anton.
Tuhkan, bisa lebih murah!
Editor | : | billy |
KOMENTAR