OTOMOTIFNET – Setelah bisa membaca ukuran ban sepeda motor, kini saatnya memahami ban lebih jauh. Caranya dengan mengenali arti kode pada dinding ban selain ukuran. Ada banyak loh, mulai dari load index yang merupakan batasan berat beban yang bisa diterima ban hingga TWI atau indikator keausan ban.
Load Index Dan Speed Index | Tire Type |
Load Index
Load index adalah kode yang menunjukan kemampuan ban menahan beban. Kode load index bisa dilihat berurutan dengan kode ukuran ban. Misalnya ban IRC NR76 yang dipakai sebagai OEM Yamaha Mio memiliki ukuran 80/90-14 40P. Angka “40” adalah kode load index. 40 artinya, ban tersebut mampu menahan beban hingga 140 kilogram.
“Jangan sampai ban digunakan melebihi kemampuannya menahan beban. Ban yang dipaksa menahan beban terlalu berat akan lebih cepat rusak dan resiko terburuknya, sewaktu waktu ban bisa pecah,” buka Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC.
10 60 20 80 24 90 26 95 30 106 31 109 32 112 33 115 34 118 35 121 36 125 37 128 38 132 39 136 40 140 41 145 42 150 43 155 44 160 45 165 46 170 47 175 48 180 49 185 50 190 51 195 | 52 200 53 206 54 212 55 218 56 224 57 230 58 236 59 243 60 250 61 257 62 265 63 272 64 280 65 290 66 300 67 307 68 315 69 325 70 335 71 345 72 355 73 365 74 375 75 387 69 325 70 335 | 71 345 72 355 73 365 74 375 75 387 76 400 77 412 78 425 79 437 80 450 81 462 82 475 83 487 84 500 85 515 86 530 87 545 88 560 89 580 90 600 91 615 92 630 93 650 94 670 95 690 |
Speed Symbol
Sama pentingnya dengan load index, speed symbol merupakan kode yang menunjukan kemampuan ban dipacu dalam kecepatan tinggi. Setelah mengetahui kemampuan ban, maka paculah sepeda motor anda dengan kecepatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan bannya.
Bisa dilihat pada hurup setelah load index. Misalnya pada kode ukuran ban ukuran 80/90-14 40P. “P” disini menunjukan speed symbol. P artinya 150 km/jam maksimum kecepatan yang diizinkan dan speed symbol yang paling tinggi adalah kode Y untuk kecepatan 300 Km/jam.
Bila dilanggar, yaitu melebihi 150km/jam akan sangat berbahaya karena kemampuan dan daya tahan ban telah dilewati sehingga kemungkinan ban bisa pecah mendadak dikecepatan tinggi
“Tapi di IRC, kami sudah melebihkan speknya dan hal ini hanya sebagai safety factor saja dan tetap untuk pemakaian tetap tidak dianjurkan melebihi batas kecepatan yang tertera di ban. Hal ini demi keamanan juga sesuai standard international. jelas Adang.
G=90km/jam
H=210km/jam
J=100km/jam
K=110km/jam
L=120km/jam
M=130km/jam
N=140km/jam
P=150km/jam
Q=160km/jam
R=170km/jam
S=180km/jam
T=190km/jam
U=200km/jam
V=240km/jam
W=270km/jam
Y=300km/jam
Tread Wear Indicator | Rotation Direction Indicator |
Tire Type
Sesuai tipenya, ban dibagi dua. Yaitu tipe tube atau dengan ban dalam dan tipe tubeless yang bisa dipasang tanpa ban dalam. Perbedaanya, ban tubeless memiliki lapisan atau inner liner pada bagian dalam ban dan menyatu dengan ban luar. Lapisan ini lah mencegah angin keluar pada ban tubeless, makanya tak perlu lagi pakai ban dalam.
Tread Wear Indicator
Kode yang lebih dikenal dengan nama singkatannya, TWI ini memiliki fungsi sebagai indikator keausan ban. Bentuknya segitiga kecil di dinding ban yang kalau ditarik garis lurus dari sisi telapak ban ke sisi yang lain akan terlihat garis di permukaan ban di bawah kembangan ban. Nah, bila garis ini dan telapak sejajar maka alur ban hanya tersisa 1,6 mm artinya ban sudah harus ganti.
Rotation Direction Indicator
Kalau yang ini menunjukan arah rotasi ban. Bentuknya berupa tanda panah yang menandakan arak rotasi ban. “Jadi jangan sampai kebalik, kalau kebalik fungsi ban membuang air jadi tidak maksimal. Cengkraman ban ke aspal pun menurut drastis,” ungkap yakin pria yang sudah 27 tahun mengabdi di pabrikan ban Gajah Tunggal, produsen ban IRC.
Penulis/Foto:Popo
Editor | : | Editor |
KOMENTAR