OTOMOTIFNET - Pemakaian suatu part performa di motor akan lebih maksimal bila ditunjang komponen lain. Misal pada pasangan sejoli, kampas dan per kopling aftermarket.
“Kalau hanya pakai salah satu, efek yang dihasilkan gak mengalami peningkatan yang signifikan,” ujar Juffry Willar dari Mitra2000.
Nah agar mendapat hasil oke, seluruh sistem pada suatu bagian harus ikut diupgrade, dalam hal ini, kampas beserta per kopling tadi. Nah mau tahu lebih dalam? Langsung aja Kita bahas dua items tersebut!
Kampas Kopling
Apa sih fungsinya? Masih menurut Juffry, fungsi kampas kopling yakni sebagai media transfer tenaga yang dihasilkan putaran mesin ke gir belakang. ”Dengan kata lain, kampas kopling bertanggung jawab penuh atas penghubung dan pemutus tenaga mesin ke roda belakang,” urainya.
Masih menurut pria berdarah Makassar ini, peran kampas kopling akan sangat terasa ketika sedang berakselerasi. Untuk itu, dituntut material bahan kampas yang dapat menggigit pelat gesek dengan kuat.
Nah di pasaran tentu sudah banyak beredar merek kampas racing yang diklaim lebih oke dari bawaan standar motor. Eits, tapi ada konsekuansinya! ”Biasanya kampas racing lebih cepat habis ketimbang bawaan standar pabrik. Itu karena material kampas racing dibuat soft guna mendapat cengkraman lebih baik.”
untuk spek harian, cukup pilih per yang lebih tinggi 2-3 mm dari tinggi per standar | Buku-buku kampas kopling, pilih lebar dan jarang atau kecil tapi banyak |
Material kampas kopling racing lebih lembut tapi cepat habis | Beda diameter per kopling ikut menentukan tingkat kekenyalan |
Selain itu, buku-buku pada kampas racing juga lebih banyak atau lebar. Nah biasanya di motor yang bertorsi besar, pihak pabrikan sudah membekali kampas dengan buku-buku seperti itu.
Ilustrasinya seperti tapak ban, makin lebar permukaan ban yang menapak ke aspal, makin kuat pula cengkraman ban tersebut.
Bicara merek, di pasaran ada label TDR, CLD, Daytona dan banyak lagi. ”Khusus label TDR, Kita jual dengan dua tipe, yakni buat harian dan spek kompertisi dengan tingkat kekerasan medium,” jelas Juffry.
Per kopling
Seperti yang sudah disinggung di awal, kerja kampas kopling bakal lebih maksimal jika didukung dengan per kopling racing. Semakain besar tenaga motor, maka membutuhkan per kopling yang lebih keras atau semakin kuat menekan kampas kopling.
Maka itu, rata-rata per kopling racing memiliki tingkat kekenyalan lebih keras dibanding pegas standar. Namun begitu, bukan berarti yang paling keras itu oke! ”Selain bikin handle kopling jadi makin keras ditarik (kopling manual), hal itu juga bisa merusak bagian rumah kopling,” tambah Juffry.
Kekenyalan per kopling didapat dari kombinasi tinggi pegas dan diamter ulir per. Semakin tinggi dan besar, biasanya akan semakin keras pula per tersebut. Untuk itu per kopling banyak ragam ukurannya, mulai motor standar sampai full racing.
Selain itu, material bahan juga ikut menentukan harga. Maksudnya, selain harus kuat menekan pelat kopling, pegas dituntut harus cepat kembali ke posisi awal setelah ditekan penuh. Nah itu hanya bisa didapat dari material besi yang berkualitas. ”Kalau baliknya lambat, efeknya motor akan terasa selip,” urai Juffry.
Nah bicara merek, di pasaran sudah banyak tersedia per kopling racing dari label papan atas seperti CLD, TDR, Daytona dan Kawahara. Harga juga bervariatif, mulai dari Rp 70-250 ribuan.
Kampas kopling | |
CLd | 150-155 ribu |
TDR Standar | 88-150 ribu |
TDR Racing | 105-150 ribu |
Marathon | 100-110 ribu |
Daytona | 225-250 ribu |
HRP | 150-155 ribu |
Kitaco | 200 ribu |
BRT | 175 ribu |
Per kopling | |
CLD | 70-80 ribu |
Daytona | 225-250 ribu |
R9 | 80-85 ribu |
HRP | 75-80 ribu |
Kawahara | 70 ribu |
TDR | 110-130 ribu |
TDR Medium | 164 ribu |
TK | 100 ribu |
FCCL | 175 ribu |
Inspiro | 100 ribu |
Sumber | |
Dodo Sport Racing | 021-73456555 |
F16 | 021-73446678 |
Mitra2000 | 021-6930777 |
Daytona | 021-73446333 |
New Gaya Motor | 021-8510717 |
Polaris | 021-6248852 |
Penulis/Foto: Aant / Aant
Editor | : | Editor |
KOMENTAR