Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tepis Mitos Seputar Transmisi Matic Agar Tak Sesat

Editor - Rabu, 7 April 2010 | 14:37 WIB
Tepis Mitos Seputar Transmisi Matic Agar Tak Sesat
Tepis Mitos Seputar Transmisi Matic Agar Tak Sesat

OTOMOTIFNET - Pesatnya perkembangan teknologi kendaraan berbanding lurus dengan transmisinya, termasuk girboks otomatis. Namun seiring perkembangan itu, mitos seputar transmisi pintar ini juga tumbuh subur

Namanya mitos, kebenarannya belum tentu terbukti secara sungguh-sungguh. Celakanya, berkembangnya mitos di seputar transmisi otomatis seolah tidak bergeming di masyarakat. Cerita-cerita negatif berkaitan dengan mobil matik tumbuh menjadi ‘kebenaran’ akan mitos tadi.

Tidak heran, dalam perkembangan awalnya mobil-mobil bertransmisi otomatis di Indonesia tidak terlalu menggembirakan. Bisa jadi, cerita seputar mitos itu tumbuh dan berkembang di benak konsumen lokal.

Beberapa mitos yang berkembang mulai dari perlakuan, hingga soal perawatan mobil bertransmisi matik digambarkan menyulitkan konsumen. Bahkan merebak di benak sebagian masyarakat, bila terjadi masalah di jalan, atau lebih parah lagi jika terjadi problem seperti mogok, mobil matik tidak bisa diderek.

Efeknya bisa ditebak, harga mobkas bertransmisi otomatis menjadi jatuh, alias lebih murah dibanding versi manual dengan merek dan varian yang sama. Kondisi ini masih berlangsung hingga awal 2000-an di sebagian besar kota di Indonesia. Meski saat ini mulai berangsur membaik lantaran kebutuhan mobil matik sebagai kendaraan yang nyaman saat menghadapi kemacetan lalu lintas mulai diminati.

Namun mitos tersebut seolah menjadi dogma. Padahal bila ditelisik lebih dalam, belum tentu semua anggapan mitos tadi sesuai dengan kenyataan. Tentu saja, perkembangan teknologi dan alasan teknis menjadi dasar untuk menepis anggapan mitos tentang matik tadi.

Berikut beberapa mitos yang telanjur berkembang seputaran mobil matik, dan Auto Bild mencoba memberikan papar fakta yang sebenarnya. Sekali lagi, langkah ini untuk menepis mitos agar Anda tidak mendapat informasi yang sesat saat mengemudi transporter bertransmisi otomatis.

1.    Mitos: MOBIL MATIK LEBIH BOROS

Fakta: Tidak selalu. Dalam kondisi tertentu, konsumsi bbm mobil bertransmisi otomatis justru bisa lebih irit dari model manual. Terutama saat transporter matik melaju konstan di jalan bebas hambatan.

Penyebabnya adalah perbandingan gigi yang disematkan pada transmisi otomatis cenderung lebih kecil, sehingga putaran mesin ketika melaju konstan akan lebih rendah dari manual. Otomatis konsumsi bbm-nya pun menjadi lebih sedikit.

Tapi sejatinya transmisi otomatis yang cenderung memiliki gejala selip berlebih, membuatnya menjadi lebih boros dalam kondisi stop and go.  Hal ini kami buktikan dalam Big Test Liga Irit 4 di 2009. Saat itu Nissan Grand Livina 1.5 mampu mencatat angka yang spektakuler (28,11 km/liter) di rute jalan tol. Tapi untuk rute dalam kota, ia mencatat angka 7,64 km/liter.

2.    Mitos: AKESELERASI LAMBAN KETIMBANG VERSI MANUAL

Fakta: Tidak Selalu. Sepintas anggapan ini tidak ada yang salah. Maklum, saat start transmisi matik pada umumnya baru bekerja optimal setelah torque converter  mendapat tekanan dari fluida untuk menyalurkan tenaga mesin ke roda. Artinya, ada jeda sesaat dibandingkan transmisi manual yang responsif bekerja.

Namun perkembangan riset pabrikan otomotif kian memanjakan pengemudi dengan teknologi mutakhir, termasuk untuk memperbaiki akselerasi. Prinsip transmisi manual yang dibuat otomatis seperti sequensial  mulai menjamur.

Penggunakan kopling kering kerap digunakan untuk meminimalkan gejala selip yang terjadi. Belum lagi kecepatan perpindahan gigi yang diatur komputer sehingga kemampuan akselerasi mobil matik kini tak lagi dapat dipandang sebelah mata.

3.    Mitos: PERAWATAN MOBIL MATIK LEBIH MAHAL

Fakta: Tidak benar. Selama perawatan dilakukan dengan benar, perawatan mobil matik justru lebih murah ketimbang versi manual. Apalagi prosedur perawatan mobil matik juga tidak sulit. Utamanya adalah pemeriksaan dan penggatian oli ATF (Automatic Transmission Fluid) tepat waktu sehingga tidak merusak komponen bergerak di dalamnya.

Sementara itu, jangka waktu pergantiannya relatif lebih panjang. Setidaknya rentang jarak 60 ribu kilometer mampu ditempuh oleh oli transmisi ini, mesti ada juga produsen mobil tertentu yang memiliki toleransi jarak tempuh hingga 100 ribu kilometer.

Umumnya harga oli transmisi matik ini mulai Rp 60  ribu hingga Rp 125 ribu per liter, dan untuk satu mobil perlu 10–12 liter termasuk flush.  Dari situ, sudah bisa dikalkulasi berapa biaya perawatannya.

4.    Mitos: MOBIL MATIK MOGOK TIDAK BISA DIDEREK

Fakta: Mitos inilah yang berkembang di sebagian benak masyarakat. Faktanya, mobil matik mogok juga bisa diderek. Namun demikan ada beberapa poin yang mesti diperhatikan saat menderek mobil matik.

Poin awal, kenali dulu penggerak mobil Anda. Bila berpenggerak depan, maka titik tumpu kedua roda belakang dan yang depan dalam kondisi terangkat oleh mobil derek. Demikian pula sebaliknya.

Bila salah, dikhawatirkan terjadi kerusakan di sejumlah komponen, seperti katup (valve) di dalam transmisi. Sementara tuas transmisi mesti berada di posisi N dan mesin dalam kondisi off  saat aktivitas derek berlangsung.    Jadi, mobil matik mogok juga masih bisa diderek, kan?

5.    Mitos: MOBIL MATIK TIDAK BISA UNTUK MENDEREK

Fakta: Tidak selalu. Pada prinsipnya, baik mobil transmisi manual dan matik bisa digunakan untuk menghela (menderek) mobil lain yang mogok. Hanya saja, Anda perlu memperhatikan bobot kendaraan yang akan diderek tersebut. Singkatnya jangan sampai kelebihan beban.

Bukan apa-apa, kondisi awal (start) merupakan kerja ekstra bagi mobil penderek untuk menghela mobil yang diderek. Bila rasio bobot tidak seimbang, memungkinkan terjadi kerusakan pada komponen transmisi itu sendiri.


Penulis: Toni
Foto: ANDRE PANDE GAMBER, DOK AUTO BILD

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa