Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Spesifikasi Oli Skutik, Mengapa Kebanyakan Encer Dan Jaso Mb?

Editor - Jumat, 12 Februari 2010 | 12:05 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Bagi pemilik skutik, pasti tau yang namanya oli. Cairan pelapis komponen ini berfungsi vital buat kelanggengan kinerja jeroan mesin. Apalagi, pada periode tertentu motormania wajib menggantinya (tiap 2.500-3.000 km).

Tapi, meski rajin beli pelumas, enggak semua bikers tau secara detail spesifikasinya. “Soal edukasi produk, masyarakat Indonesia memang masih lemah. Terutama soal istilah-istilah,” bilang Derrick Surya, brand manager PT Topindo Atlas Asia, produsen oli TOP 1 di Indonesia. Nah, biar lebih paham, simak paparan berikut ini.

SAE 10W-30

Tiga huruf di depan angka yang tertera di kemasan merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers (SAE) yang berkedudukan di Amerika Serikat. SAE inilah yang menetapkan satuan tingkat viscositas atau bahasa awamnya kekentalan oli.

Awalnya indeks SAE hanya single-grade (SAE40). Namun seiring perkembangan teknologi dan penggunaan mesin kendaraan, maka lahir oli dengan spesifikasi multi-grade (10W-30). Hal itu agar oli tetap bisa bekerja maksimum dalam temperatur tinggi atau rendah.

Oli skutik beda dengan oli mesin motor bertransmisi manual. “Dengan putaran mesin lebih tinggi, maka skutik butuh oli berspesifikasi lebih encer seperti SAE 10W-30,” ujar Widjang Djendrawan, Chief Planner PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Ditambahkan Herry Junaidi Deputy GM Parts Division PT Astra Honda Motor (AHM), bahwa konstruksi mesin dan transmisi yang berbeda dari motor sport atau bebek, sehingga skutik butuh oli khusus buat memaksimalkan kinerja, daya tahan mesin dan transmisi. “Selain itu juga untuk meminimalkan noise, vibration dan heat yang timbul. Makanya AHM mengeluarkan AHM Oil MPX-2 khusus untuk BeAT dan Vario,” lanjutnya.

No caption
No credit
No caption

Mau JASO Ma dan MB bisa jadi oli transmisi, yang penting 10W-40
No caption
No credit
No caption

JASO MA lebih baik tidak untuk mesin skutik

Butuh oli encer untuk memaksimalkan kerja mesin skutik

JASO

Merupakan kependekan dari Japanese Automobile Standards Organization. Sesuai namanya, JASO merupakan satuan klasifikasi performa oli mesin motor 4-tak yang dibuat negara Jepang.

Ada 2 klasifikasi; MA dan MB. JASO MA merupakan oli motor berkopling basah (sport dan bebek), namun juga bisa dipakai untuk motor berkopling kering (skutik). Sementara JASO MB, hanya untuk motor yang berkopling kering (skutik).

Meski oli berspesifikasi JASO MA bisa dipakai buat skutik, tapi lebih disarankan skutik pakai oli ber-JASO MB. Pasalnya oli dengan spesifikasi itu lebih licin dan cocok dengan tipe mesin skutik yang berkopling kering.

Meski mesin mobil ada yang tipenya bertransmisi matik namun, penggunaan oli mesinnya tak direkomandasikan buat skutik.

“Perbedaan beban kerja antara mesin silinder tunggal dan mesin multisilinder, rentang putaran mesin dan kompresi yang jadi alasan penggunaan oli mesin mobil tidak direkomendasikan,” ujar Herry Junaidi.

Oli Transmisi

Pada skutik bagian transmisinya terpisah dengan mesin. “Posisinya jadi satu dalam CVT namun bagian belakang,” ujar Muhammad Abidin, Muhamad Abidin, Technical Manager Service Division PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Meski terpisah, namun untuk tetap memperlancar kinerjanya maka bagian transmisi pada skutik butuh pelumasan. Spesifikasi oli yang biasa dipakai untuk pelumasan bagian tersebut adalah oli dengan tingkat kekentalan 10W-40.

Karena tak ada hubungannya dengan bagian kopling, maka oli dengan spesifikasi JASO MA maupun MB bisa masuk ke ruang transmisi. “Buat skutik Yamaha, sudah ada oli khusus buat bagian transmisi spesifikasi 10W-40,” ungkapnya.

Lalu apakah oli transmisi mobil bisa dipakai di skutik? Sayang, meski sama-sama buat mesin tipe matik, pelumas itu tak diajurkan dipakai di motor.

“Ruang transmisi skutik seperti Mio hanya menggerakkan 2 gear, yakni drive axle gear dan main gear. Makanya tak butuh oli transmisi terlalu kental seperti di mobil. Bila dipaksa, malah akan membuat kinerja bagian itu terganggu,” tutur Abidin sembari bilang ganti oli transmisi tiap pemakaian 9.000 km.

Selain itu menurutnya, saat ganti oli juga harus perhatikan beberapa hal. Sebelum membuka baut pengisian atau pembuang, pastikan sekitar 2 baut itu bersih dari kotoran yang menempel. Agar kotoran tak masuk ke dalam rumah transmisi, saat 2 baut itu terpasang lagi.

Penulis/Foto: Oct / Reza

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa