Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

BUkan Nakutin, Salah Ganti Oli Mesin Motor Matik, Durabilitas Menurun

Editor - Jumat, 12 Februari 2010 | 07:33 WIB
Seputar Ritual Ganti Oli Mesin Skutik, Jika Salah Penanganan Durabilitas Mesin Menurun?
Seputar Ritual Ganti Oli Mesin Skutik, Jika Salah Penanganan Durabilitas Mesin Menurun?

OTOMOTIFNET - Durabilitas mesin skutik, bisa dibilang juga dipengaruhi ritual penggantian olinya.

Bukan nakut-nakutin, nih! Kalau prosesi itu dilakukan salah, maka kemungkinan besar ketahanan durabilitas mesin dapat berpengaruh buruk pula. Nah penasaran sama ritual seputar oli yang benar? Simak ya!.

Ganti Oli

Menurut Hartanto dari gerai oli Cahaya Maju, proses ganti oli baiknya dilakukan tiap kelipatan 2.000 km atau sebulan sekali. Pada lama masa pemakaian itu, aditif positif dalam oli yang dibutuhkan mesin cenderung sudah mulai hilang,” buka Hartanto.

Nah pada saat proses penggantian oli, banyak yang melakukan ritual ini pada saat kondisi dingin dan panas. Menanggapi hal itu Hartanto bilang, “Dua-duanya punya untung dan rugi, tergantung risiko mana yang mau diambil,” bilangnya.

Saat oli keadaan panas, kekentalan oli berubah jadi encer sehingga kerak di mesin dapat ikut terbuang bersama oli. Tapi ya itu, baut oli berisiko sleg. “Harus hati-hati dan baiknya saat memasang baut penutup dilakukan pada kondisi mesin sudah dingin,” tambah Berry Aprilia dari bengkel BMotomatic.

Bagaimana saat mesin dingin? Konsekuansinya kebalikan dari kondisi panas tadi. Selain itu, bila oli diganti dalam kondisi dingin, gak semua oli dapat turun keluar karena oli yang sudah dingin itu pasti lebih kental.

Hal itu jelas merugikan si mesin kala penggantian oli gak dilakukan pada jenis oli yang sama. Tentu, hal ini juga berlaku bagi para pemilik motor yang kerap mengonta-ganti oli mesin dengan merek dan jenis berbeda.

Kemungkinan bercampurnya aditif positif dari oli satu dan yang lain sangat besar. Nah aditif-aditif itu nantinya bisa berubah jadi negatif dan merusak sil-sil karet dalam mesin. “Jadi lebih aman jika oli diganti saat sisa oli sebelumnya hilang,” tambah Hartanto.

Jika dibantu angin kompresor agar oli yang kental cepat keluar? Boleh, asal kompresornya punya filter uap air, sebab angin yang dihasilkan kompresor mengandung uap air. Kalau gak ada filternya? “Bungkus aja pakai kain di bagian ujung spray gun! Sehingga uap air keluar bersama angin.”

Takaran Oli Mesin

Sesuai kebutuhan volume oli pada mesin, kemasan oli tersedia dua ukuran; 800 ml dan 1.000 ml. Nah salahnya, batas volume yang tercantum pada blok penampungan oli kerap dilebihi atau malah dikurangi dengan alasan yang salah, misal sayang sama sisa oli atau dikurangi untuk meningkatkan akselerasi mesin.

Dua-duanya ngawur! Kalau kelebihan, komponen seperti pompa oli bisa rusak. Kalaupun tidak, toh oli tidak dapat dipompa ke seluruh bagian mesin dengan baik karena kerja pompa jadi berat.

“Efeknya, ibarat jantung dalam organ manusia. Kalau di motor, bisa disebut gagal pelumas dan akhirnya die! Hehehe,” canda Berry.

Bagaimana jika dikurangi? Ini sama ngaconya! Fungsi oli itu untuk melumasi komponen metal yang bergerak agar gak aus. “Nah kalo olinya saja kurang, mau dilumasi pakai apa? Emang sih, akselerai mesin jadi sedikit ringan, tapi umurnya pendek!” sahut Berry lagi.

Tambah Oli Menguap

Oli yang banyak beredar di pasaran belakangan memiliki kadar kekentalan yang rendah atau encer. Hal itu dikarenakan mesin-mesin motor sekarang sudah lebih berteknologi dan memiliki lubang sirkulai oli lebih kecil dari motor lawas.

Nah karena lebih encer, otomatis olipun dapat memuai dan karena itu juga setiap pemilik motor baiknya memeriksa volume oli tiap dua minggu sekali. Tapi masalah justru muncul ketika oli tersebut harus ditambah.

“Pastinya harus sama dengan oli yang ada di dalam mesin. Sebab kalau ditambah dengan oli yang berbeda, aditif tadi bisa berubah jadi negatif,” jelas Hartanto.

Selain itu, kadar SAE juga harus diperhatikan. Kalau semerek tapi beda SAE, itu juga salah!

“Oli berbeda SAE gak boleh dicampur! Logikanya, beda kekentalan otomatis juga beda bahan dasar walau oli itu semerek. Akibatnya, bisa menimbulkan kerak atau gumpalan yang merugikan mesin,” urai pria ramah ini.

Kalau ditambah oli semerek dan setipe tapi bekas? “Itu sama aja bohong! Sebab oli itu yang dibutuhkan adalah kandungan formulanya. Kalau oli bekas, selain kotor, kandungan formulannya juga sudah hilang.

Mau aman? Bisa ikuti saran Hartanto untuk motor skutik. “Tiap ganti oli, silakan tebus oli yang 1 liter. Masukan sesuai takaran ke mesin sebanyak 800 ml. Nah Sisannya, bisa buat bekal jaga-jaga kalau oli memuai atau berkurang,” tutup Hartanto.

Penulis/Foto: Atenx / Atenx

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa