Jakarta - Tak hanya Mirai, kedepannya Toyota juga akan menyuguhkan mobil-mobil fuel cell pada berbagai jenis segmen mobil, termasuk Multi Purpose Vehicle (MPV), hatchback, juga Sport Utility Vehicle (SUV).
Yoshikazu Tanaka selaku Chief Engineer Toyota Mirai mengatakan Toyota ingin mengembangkan kendaraan dengan teknologi fuel cell. Menurut Tanaka, saat ini, mobil hibrida adalah tipe yang popular di kalangan masyarakat, tetapi prediksi Tanaka dalam 10 atau 20 tahun mendatang, kendaraan berbahan bakar hydrogen yang akan memenuhi pasar otomotif.
Penggunaan teknologi fuel cell saat ini semakin maju dan bisa dilihat memiliki kesempatan sukses di masa depan, terutama di negara besar yang sedang membangun infrastuktur pengisian bahan bakar hydrogen seperti Amerika dan Jerman.
“Masalahnya adalah bukan bagaimana cara membuat teknologi ini dikenal, tapi bagaimana caranya membuat kendaraan fuel cell dijual dengan harga terjangkau,” ungkap Tanaka.
Toyota Motor Corporation (TMC) saat ini masih memiliki satu mobil fuel cell yaitu Toyota Mirai. Mobil berbahan bakar hidrogen ini telah melebihi ekspektasi Toyota sejak dipasarkan secara masal pada Desember 2014.
Saat ini saja, Toyota memproduksi Mirai dengan sangat hati-hati dan penuh ketekunan. Per hari nya, Toyota hanya menghasilkan tiga unit Mirai. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas tinggi sedan berbahan hydrogen ini.
Di Jepang, Mirai dijual dengan subsidi 5,2 juta Yen atau sekitar Rp 558,4 juta. Karena pembuatannya yang membutuhkan ketekunan serta kecermatan, selama 2015, Toyota hanya sanggup menghasilkan 700 unit Mirai.
Toyota Motor Corporation berencana mengembangkan produksi Mirai di tahun 2016 menjadi sebanyak 2.000 unit. Diharapkan, pada 2017, produksi Mirai bisa mencapai 3.000 unit per tahunnya.
Meskipun begitu, Toyota tetap berkomitmen dan berusaha mewujudkan mobil berteknologi fuel cell lebih banyak dengan pertimbangan kualitas yang tinggi namun harga terjangkau. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR