Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ini Check List Perawatan Mesin Diesel

Otomotifnet - Selasa, 3 November 2015 | 13:02 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption


Jakarta
- Saat kendaraan bermesin diesel sudah mencapai angka pemakaian 10 ribu km, maka ada beberapa part yang sudah harus diganti. Enggak banyak, tapi harus diganti agar performanya enggak mengalami penurunan.

“Baru setelah memasuki usia pakai 20 ribu km, banyak hal yang mesti dilakukan,” ungkap Wisnu Gading Prasadana, Front Line Service Advisor dealer Mitsubishi PT Sun Star Prima Motor di Fatmawati, Jaksel. Memang banyak namun dengan mesin diesel modern yang sudah common-rail, treatment-nya enggak ribet.

“Seperti saat melakukan tune up, enggak perlu sampai bongkar-bongkar mesin. Cukup memanfaatkan cairan pembersih, semua kotoran akan larut dan mesin kembali prima,” kata Jaya dari Rev Engineering di JL. Panjang, Jakbar. Nah, berikut daftar item yang masuk dalam urusan perawatan kendaraan bermesin diesel. • (otomotifnet.com)

No caption
No credit
No caption

Filter Udara

Udara yang bersih akan membuat proses pembakaran bahan bakar menjadi lebih sempurna. Sehingga tenaga mesin yang dihasilkan menjadi lebih maksimal
dan pemakaian bahan bakar lebih efisien.

Ukuran pori-pori pada filter udara mesin diesel mencapai 50-60 mikron dan dari situ bisa dilihat betapa sensitifnya filter udara mesin diesel terhadap kotoran yang lewat. Melihat dari buku servis, maka setiap kendaraan sudah menempuh jarak 10 ribu km diwajibkan untuk mengganti filter udara.

Namun angka jarak penggantian normal itu bisa berubah lebih cepat. Dalam kondisi jalanan yang dilewati banyak debu, bisa membuat lebih cepatnya penggantian filter udara dari waktu normal. Selain produk orisinal yang pastinya dianjurkan oleh bengkel resmi, ada juga barang aftermarket yang juga direkomendasikan oleh bengkel umum.

Produk-produk tersebut biasanya untuk high performance, namun tetap bisa dipakai untuk mesin standar. Contohnya seperti filter udara berlabel Sakura atau K&N.

No caption
No credit
No caption

Filter Oli

"Saat melakukan ganti oli di 10 ribu km, maka diwajibkan untuk melakukan penggantian saringan oli. Selain itu sangat dianjurkan untuk menggunakan filter oli orisinal," terang Wisnu.
Gesekan antar part didalam mesin, menimbulkan residu yang bisa mempercepat proses keausan. Memang hal tersebut enggak terjadi secara langsung alias butuh waktu yang lama.

Agar residu itu tidak mempengaruhi kinerja dalaman mesin, maka diperlukan penyaringan pada pelumas yang digunakan. Filter oli orisinal sudah disesuaikan dengan kebutuhan dari mesin diesel yang dipakai.

No caption
No credit
No caption

Tune Up

Dengan kandungan sulfur yang rendah dan juga cetane number yang tinggi, maka Pertamina Dex paling direkomendasikan untuk mesin diesel modern yang sudah common-rail. Tapi dengan harga yang tinggi, jenis bahan bakar tersebut bukan jadi pilihan utama.

Namun yang perlu diketahui, bahwa pemakaian Solar biasa ke diesel common-rail tidak sesuai. Akibat pemaksaan kehendak itu, maka di ruang bakar, saluran masuk juga buang punya potensi timbul kerak.

“Pemakaian Solar dengan spesifikasi yang enggak sesuai kebutuhan, sudah dipastikan bisa menimbulkan masalah. Namun enggak perlu khawatir, diesel dengan common-rail lebih gampang perawatannya,” papar Jaya.

Untuk membersihkan kerak yang menempel, enggak perlu bongkar-bongkar yang endingnya memakan waktu dan biaya. Cukup masukkan saja cairan pembersih dan biarkan bersirkulasi, maka injektor, pompa bahan bakar, ruang bakar, oksigen sensor dan lainnya bisa bersik.

No caption
No credit
No caption

Oli Mesin

Perkembangan teknologi mesin diesel, ternyata enggak terlalu diikuti oleh ketersediaan pelumas yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk yang paling standar, pilihan pelumas saat ganti oli adalah yang 15W/40.

“Pada mesin diesel masa kini yang clearance antar-komponen makin sempit, butuh oli yang lebih encer dan pilihannya bisa melirik ke spesifikasi yang 10W/40,” kata Jaya.Bila umur mesin lebih dari 5 tahun dan belum melakukan penggantian part dalaman mesin, maka bisa pakai oli yang lebih kental.

Tapi tentunya itu juga berpengaruh pada kinerja mesin yang jadi lebih berat dan ujung-ujungnya juga colek pemakaian bahan bakar yang jadi boros Oh iya, anjuran ganti olinya setiap 5 ribu km itu batas aman dengan melihat kondisi pemakaian yang sering kena macet.

Tapi bila kondisi jalanan  yang dilalui lebih sering lengang, maka ganti olinya bisa lebih dari angka tersebut (10 ribu km).

Filter Solar

Mesin diesel modern yang sudah common-rail, butuh pengabutan bahan bakar yang lebih sempurna dari mesin generasi terdahulu. Oleh karenanya, dibutuhkan kualitas bahan bakar yang bersih dari kotoran apapun. Agar nosel injektor dapat langsung menyemburkan dengan tekanan tinggi ke ruang bakar.

Jadi syarat mutlaknya adalah penggunaan filter Solar yang benar-benar mampu secara maksimal melakukan penyaringan kotoran. Filter bahan bakar pada diesel modern, tingkat kerapatannya sampai 2 mikron, sedangkan yang konvensional 5 mikron. Itu yang membuat part tersebut jadi cepat kotor kalau pakai Solar yang kandungan sulfurnya tinggi.

Penggantian filter Solar bisa dilakukan pada saat kendaraan sudah menempuh jarak 20 ribu km. Atau kalau penggantian olinya setiap 10 ribu km, maka setiap ganti oli 2 kali plus ganti filter Solar.


Editor : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa