Hmmm, jangan heran kalau sebuah motor bebek seharga Rp 15 jutaan bisa membengkak jika sudah mengaspal di trek balap.
Ia memberi contoh, ia harus keluar kocek Rp 5 juta untuk sebuah piston Yamaha Jupiter Z1 asli Jepang. Eit, itu belum termasuk ring-nya lo. Kalau nekat memakainya, dipastikan tidak semua tim balap yang menjadi kliennya rela menebus piston berharga sepertiga harga motor tersebut.
Untuk itu, ia memakai pilihan yang lebih terjangkau. “Untuk 125 cc saya pakai Daytono, harganya sekitar Rp 800 ribu. Untuk 110 cc, saya pakai SND, harganya sama,” terang Merit.
Lalu untuk perangkat injeksi, ia memakai ECU (ignition & fuel control) Vortex milik Kawasaki KX250F. Harganya lumayan bikin mata terbelalak, Rp 9 juta.
“Itu hanya ECU-nya saja. Kalau throttle body, sensor, magnet dan koil Rp 5 juta. Hitung-hitung keluar biaya Rp 30 juta untuk sistem injeksinya saja,” ujar mekanik yang tergabung dalam tim Yamaha Yamalube RPM NHK FDR SSS KYB AHRS R9.
Nah, silakan kalkulasi totalnya kalau motor dibekali sokbreker racing untuk belakang seharga Rp 35 juta, gigi rasio Rp 11 juta dan lain-lainnya. Jelas, sebuah motor bebek balap merupakan ‘underbone yang istimewa’.
Editor | : |
KOMENTAR