Di seri terakhir ITS (Indonesia Trackday Series) di SirkuitSentul, Jawa Barat (8/11) upaya kedisiplinan dan keamanan pembalapditingkatkan. Pembalap harus menggunakan wearpack dan helm SNI yang lulusscrutineering sebelum lomba dimulai.
Hal ini tak lain bertujuan agar keamanan pembalap terjaminsesuai dengan standar keamanan yang diberikan IMI. "Kami kini membekalipembalap dengan safety riding yang dicek perlengkapan hingga mesin motornya.Sebab kami ingin semua peserta yang turun sesuai dengan standar kemanan yangditetapkan IMI," buka Yaya Anugrah selaku founder ITS.
Belajar dari seri lalu, pembalap banyak yang menjajal motordan berkerumun di area belakang paddock. Hal ini menyebabkan lalu-lalangpeserta, panitia dan media kesulitan. Di seri terakhir ini area paddock hanyadiperuntukkan bagi tim yang menyewa saja.
"Biaya pendaftaran di luar penyewaan paddock. Namun,jika ada tim yang ingin menggunakannya (paddock) kami akan membantunya untukmenyewa," tambah Yaya.
Biaya sewa paddock mencapai Rp 1,5 juta. Hal ini dianggap terlalubesar bagi beberapa tim. Sebut saja CDMS Tangerang yang harus membenahi motorbalapnya di area parkir motor. "Ya kami agak berat jika harus menyewapaddock. Jadi kami lakukan sebisanya di sini (area parkir) dan langsung di bawake trek sebelum balapan," ujar Agam Sanjaya joki dari CDMS Tangerang yangberlomba di kelas 150 cc 2-tak.
Sekadar info, musim depan seri pertama ITS 2016 akan dimulaidengan menyesuaikan jadwal renovasi Sentul menjelang MotoGP Indonesia 2017.Belum ada tanggal pasti yang diberikan panitia.
Editor | : |
KOMENTAR