Surabaya-Kecelakaan yang melibatkan sebuah Lamborghini Gallardo di kawasan Raya Kertajaya, Surabaya pada Minggu pagi (29/11) lalu memang masih dalam penyelidikan.
Mobil bertenaga 570 dk itu menabrak penjual STMJ dan mengakibatkan dua orang luka parah dan menewaskan satu orang. Sebagai informasi, dalam beberapa generasi terakhir Lamborghini mencantumkan besaran tenaga kuda setiap modelnya sebagai nomor seri.
Nah, yang masih mengemuka saat ini apakah benar mobil yang hanya diproduksi 150 unit di seluruh dunia itu melaju 80 km/jam sebelum kehilangan kendali?
Mengapa begitu? Pertama, supercar yang dikendarai oleh Wilyang Lautner (24) itu adalah edisi terbatas dari model Gallardo yaitu LP 570-4 “Super Trofeo Stradale”. Bobotnya lebih ringan 30 kilogram dari versi LP570-4 Superleggera, versi termahal seri ini.
Mesinnya berkapasitas 5.204 cc, tenaganya 10 dk lebih besar dari versi Gallardo yang ‘biasa’ LP560-4. Dan sesuai angka 4 yang tercantum dalam nomor serinya maka mobil itu berpenggerak 4 roda dengan transmisi otomatis 6 percepatan.
Mobil itu secara teori bisa berakselerasi 0-100 km/jam secepat 3,4 detik saja. Kecepatan maksimumnya 320 km/jam. Untuk membayangkan akselerasi secepat itu, mudahnya, dengan mengedipkan mata sebanyak 3 kali secara cepat maka mobil itu sudah bisa melesat sampai 100 km/jam. Karena biarpun berpenggerak empat roda, akselerasinya luar biasa cepat,
Perlu diingat, Lamborghini dan beberapa supercar lainnya bisa berakselerasi dari posisi 0 sampai 100 km/jam dengan posisi gigi masih di angka satu.
Selain itu, mobil bertenaga besar dengan penggerak empat roda dan fitur kontrol traksi sebenarnya akan membuat mobil menjadi tidak ‘liar’ saat melaju maupun berakselerasi, kecuali ada hal-hal lain yang membuatnya tidak terkendali, dan itu butuh pengamatan lebih cermat untuk memastikannya. Domas, eRIE (Otomotifnet.com)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR