Jakarta - Kebijakan penurunan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar yang akan diberlakukan pada 5 Januari 2015, telah diantisipasi oleh PT Pertamina (Persero) yang memastikan ketahanan stok BBM aman untuk menghadapi penyesuaian harga BBM yang diterapkan pemerintah.
Artinya, Pertamina memiliki 2 pekan untuk melakukan sejumlah persiapan agar selisih margin harga lama dan harga baru tidak merugikan bisnis retail secara keseluruhan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro, mengatakan saat ini ketahanan stok BBM yang dikelola oleh Pertamina mencapai sekitar 19 hari untuk Premium dan sekitar 22 hari untuk Solar.
Pun begitu ketika kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi resmi diberlakukan pada tanggal 5 Januari 2015.
"Pertamina telah mempersiapkan ketersediaan BBM yang cukup untuk mengakomodasi kemungkinan peningkatan konsumsi setelah ketetapan harga baru resmi diberlakukan Pemerintah pada 5 Januari 2016," ungkap Wianda.
Saat ini, menurutnya rata-rata konsumsi harian normal Premium berada di kisaran 76.546 KL per hari, sedangkan Solar 37.982 KL per hari.
Potensi kenaikan konsumsi menjadi perhatian Pertamina karena selain penurunan harga, juga bersamaan dengan momentum libur Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Oleh karenanya kepastian stok menjadi hal yang krusial.
“Menjelang berlakunya harga baru, kami memastikan ketersediaan stok BBM, khususnya Premium dan Solar sangat cukup bagi masyarakat. Pertamina telah menginstruksikan seluruh SPBU beroperasi melayani masyarakat dengan pelayanan terbaik,” tuturnya.
Wianda melanjutkan, selain mempersiapkan stok Premium dan Solar, Pertamina saat ini telah menyiapkan stok Pertalite dan Pertamax Series.
Saat ini, sekitar 2.168 SPBU telah dapat menyalurkan Pertalite dan 4.455 SPBU menyalurkan Pertamax. Harryt (Otomotifnet.com)
Editor | : | toncil |
KOMENTAR