Kalau selama ini MPV yang menjadi tren mobil keluarga. Masuk tahun 2016 mungkin bakal digeser crossover 7 penumpang, yang bisa dibilang hasil penyempurnaan mobil berjenis MPV, khususnya untuk kondisi di Indonesia
Jakarta - Honda BR-V resmi dipasarkan,yang ditandai seremonipenyerahan 200 unitpertama pada konsumen(23/1). Ini sekaligus menandakan era baru mobil keluarga yang kedepannya bukan tidak mungkin menjadi tren. Banyak faktor yang bakal membuat Honda BR-V menjadi tren baru mobil keluarga, terutama karena pada dasarnya mobil ini berhasil dikembangkan dengan cara meracik fungsionalitas Mobilio, berpadu dengan ketangguhan HR-V.
Ketiganya memang dibuat dari platform yang sama.Nah berbarengan dengan MediaTest Drive yang digelar Honda ProspectMotor (HPM) di Bali (27-29/1),setidaknya ada tiga kondisi medan yang berbeda untuk dilalui Honda BRV.Mulai dari Pantai Melasti Ungaran,Geowisata Kaldera Gunung Batur,sampai Bali Safari & Marine Park.Di pantai yang didominasi pasir dan batu kapur, fitur Vehicle Stability Assist (VSA) dan Hill Start Assist (HSA) bekerja.
Manuver tetap presisi saat melaju di atas permukaan berbatu dan kerikil, meski terasa grip roda berkurang.Kemudian, hill start assist pun bekerja tak hanya saat berhenti ditanjakan, tapi juga saat turunan curam. Berguna juga saat harus putar balik di turunan curam.Sedangkan Geowisata GunungBatur, Kintamani, kecamatan dikawasan Kabupaten Bangli, 45 Kilometerdari Denpasar, menunjukkan bagaimana kelayakan Honda BR-V sebagai sebuah crossover.
Jalannya sempit, lebarnya hanya sekitar pas satu mobil. Penuh kelokan,juga tanjakan berupa gundukan batu hasil muntahan letusan Gunung Batur.Diajak melaju perlahan saat permukaan jalan penuh batu yang lumayan besar, suspensi Honda BR-Vbisa meredam guncangan cukup baik--setidaknya jauh lebih baik dari Mobilio.
Ayunan suspensi tidak membuat mobil seperti speedboat yang ngebut di permukaan air laut berombak.Suara kerikil yang tergilas roda juga tidak sampai terdengar di dalam kabin dari lantai bawah tempat dimana sepatbor berada. Ya kabin Honda BR-V terasa lebih kedap. Dan meskiban dan lingkar pelek lebih besar, tak membuat putaran setir terasa berat,sehingga Honda BR-V terasa lebih lincah.Kalau ada kurangnya, mungkin dari akselerasi saat menghadapi tanjakan. Butuh putaran mesin lebih tinggi untuk mengail akselerasi.
Apalagi transmisinya CVT yang cenderung lembut. Namun silakan geser tuas ke posisi S agar akselarasinya lebih agresif. Kalau ditambah tiptronic makin asyik nih.Kemudian di Bali Safari lebih seru lagi. OTOMOTIF langsung teringat pada stuktur bodi BR-V yang sudahmengusung G-CON + ACE. Dirancang meredam dan menyalurkan getaran saat terjadi kecelakaan, serta melindungi kabin meskipun bertabrakan dengan kendaraan yang lebih besar.Benturan samping pun terlindungi Side Impact Beam.
Memang yang akan dihadapi bukan kendaraan. Tapi kebayang dong bagaimana rasanya diseruduk badak bercula besar atau banteng dan gajah? Hehe, memang jadi terkesan paranoid nih, tapi namanya insiden bisa saja terjadi.Saat melintasi kawasan hewan buas di Bali Safari ini, BR-V juga menunjukkan kelasnya sebagai SUV kawin silang yang tak hanya modal tampang.Buktinya, genangan air sekitar 200 mmpun leluasa dilewati, sedang ground clearance Honda BR-V sendiri 201 mm.
Hasilnya cukup memuaskan. Sebagai pionier crossover 7 penumpang,cukup berhasil membuat OTOMOTIFpercaya dan berani mengajak BR-Vmenjelajah kemanapun.• (otomomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR