Karawang- Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) merupakan salah satu perusahaan yang meneliti bahan bakar alternatif.
Toyota sepertinya memiliki tanggung jawab untuk memenuhi bahan bakar baru terbarukan untuk konsumsi pasar dalam negeri, dengan mengembangkan bio-ethanol dari rumput gajah.
Lalu, kapan bahan bakar bio-rthanol ini bisa diterapkan di Indonesia?
"Kita harapkan ini (bio-ethanol dari rumput gajah) bisa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tergantung pemerintah menggunakan energi baru terbarukan ini untuk mendukung bahan bakar itu," papar I Made Dana Tangkas, Direktur PT TMMIN kepada OTOMOTIFNET, di Karawang, Jabar (7/3).
Lebih lanjut pria asal Bali ini menjelaskan, saat ini pihaknya memang masih terus melakukan studi terkait bahan bakar alternatif tersebut.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut kapan penerapannya di Indonesia, pabrikan asal Jepang ini masih menunggu permintaan pemerintah untuk hal tersebut.
"Sebelum ada permintaan dari pemerintah, akan kita ekspor jika memang ada permintaan, namun untuk mesin Ethanolnya sendiri memang kita ekspor," pungkasnya.
Editor | : | Arief Aszhari |
KOMENTAR