Lama balap di sirkuit yang mesti rapi dan tertib mengikuti racing line, butuh waktu untuk adaptasi ketika harus turun drifting yang nyetirnya justru harus lebih galak
Jakarta - Sejak awal kenal balap, Zharfan Rhamadi selalu turun di sirkuit. Pakai BMW E36 hingga terakhir turun di kelas OMR Honda Jazz dengan GK8, lintasan sepanjang 4,12 km di Sentul jadi pemuas adrenalinnya. Namun ramainya drifting, membuat pria yang di-support oleh tim HTJRT (Haji Tjandra Racing Team) ini tertarik meracik sebuah kendaraan yang bisa diandalkan untuk berkelok lincah, mencari angle menikung seekstrem mungkin.
“Awalnya nyari Nissan Cefiro, tapi pas kebetulan ditawari Nissan 200SX harganya lumayan murah. Jadi ambil ini sekalian deh,” ujar Zharfan. Walau dulunya sudah dipakai drifting, namun spesifikasinya enggak sesuai keinginan Zharfan. Makanya, dikirim lah 200SX ke bengkel AHT Garage di Jl. Lengkong Gudang Timur BSD, Tangerang. Segudang improvement pun dikerjakan, walau tunggangan kesayangan bakal ditinggal pergi lama. Huuaaaa… Mau kemana ya? • (otomotifnet.com) / Rio
Mesin
Tadinya Zharfan ingin pasang mesin Toyota dengan kode JZ. Namun di bengkel AHT Garage, ditawari sebuah mesin Nissan seri SR20-DET. Berkonfigurasi 4 silinder segaris, mesin ini justru diyakini lebih enak dipakai oleh pemula. Yup, walau sudah lama kenal balap, namun gaya berkendaranya kan beda. Tapi hebatnya, Zharfan enggak mau tanggungtanggung.
Biasanya nih, drifter pemula akan belajar dulu dengan mesin bertenaga lebih kecil, tapi SR20-DET racikan AHT Garage ini punya keluaran tenaga hingga 319 dk di roda! Sumbernya adalah paket stroke up kit lansiran Tomei, yang bikin kapasitasnya membengkak hingga 2.200 cc. Belum jeroan lainnya, macam turbo Tomei yang disetel nge-boost di 1,2 bar dan exhaust system berdiameter 3 inci.
Demi menyalurkan tenaga sebaik mungkin, dipilih transmisi Toyota seri R154, yang biasa dipakai Supra. “Soalnya sudah terkenal kuat sih, anak-anak drifting banyak yang pakai juga kan,” papar pria yang baru saja lulus SMA home schooling ini. Makin efektif lagi, pelat kopling dipasang triple clutch versi custom dan gardan punya LSD KAAZ 2-way, sehingga Zharfan lebih mudah membuat ban belakang spin. “Sudah enak banget sih mesinnya. Cuma memang gue harus membiasakan saja, belajar nyari celah lagi gara-gara beda kan bawa di sirkuit sama drift,” sambung pria yang baru turun di 4 seri drift ini.
Bodi
Ini dia bedanya 200SX milik Zharfan dengan kendaraan drifting lainnya. Acap kali terbentur tembok saat ingin wall tap. Biasanya jarang yang pakai body kit trendy. Namun pria berusia 17 tahun ini punya selera sendiri. “Gue pakai Rocket Bunny V2, biar terlihat beda dan keren,” kata warga daerah Bintaro ini yakin.Tak hanya di luar, bodi dalam pun sudah full berubah. Untungnya, dari pertama beli sudah terpasang roll cage, jadi tinggal upgrade perangkat lainnya. Karena butuh ketepatan antara injakan di pedal gas dan rem, makanya pria yang baru mengikuti 4 event drifting ini ganti dengan pedal box.
Kaki-kaki
Kuncian bertarung di drifting adalah seting kaki-kaki yang mumpuni. Tak tanggung-tanggung, Wisefab, pabrikan asal Estonia yang dipercaya bikin angle roda seekstrem mungkin ketika belok. Seluruh kaki-kaki depan dan belakang kini beralih ke Wisefab Formula D approved front super angle kit dengan rear multilink & dropped knuckle kit, dikombinasi sokbreker coilover DG-5. Siapa yang tak kenal durabilitas DG-5 kalau sering bertarung di drifting.
“Cuma sayang, pas seri terakhir Drift War di IIMS lalu, as roda patah. Jadi baru bisa maksimal di 32 besar,” kenang pria yang akan meneruskan sekolah pilot di Amerika dalam waktu dekat ini. Lah terus kalau sekolah pilot, mobilnya mau diapain dong? “Hehehe… Iya nih, masih diobrolin mau gimana nantinya,” kekeh pria berpostur tinggi ini.
Data Modifikasi Nissan 200SX RPS13 1991
Powertrain
S13 SR20DET Redtop, Tomei SR22DET Stroker Kit, Tomei Pro-cam Camshafts, Tomei valvetrain kit (springs & retainers), Tomei Rocker Arm Stopper, Tomei ARMS Exhaust Manifold, Tomei ARMS GT28 Turbocharger, ARP Headstuds, Greddy Intake Plenum, Greddy Underdrive Pulley, Custom Front Mount Intercooler, Custom Intercooler piping w/ silicon hose clamps, Turbosmart Blow Off Valve, Custom Aluminum 3-ply radiator, Silicon Radiator Hoses, Tomei Oil Pump, Nismo Engine Mounts, Custom Stainless Steel Intake Snout, Custom 3 inch Stainless steel Down pipe, Custom 3 inch full free flow exhaust, Custom 35 Liter Aluminum Fuel Tank, Custom Aluminum Fuel Surge tank, Aeromotive A1000 External fuel pump, Bosch Fuel pump (Fuel tank to Fuel Surge tank), Full Braided fuel lines with AN fittings
Drivetrain
Toyota Supra R154 Gearbox, NPC (Australia) Custom-Made Triple Plate Clutch, KAAZ 2-way LSD w/ 4,3 final, Nismo Transmission Mount
Brakes
R33 4 pistons front caliper & discs, R33 2 pistons rear caliper & discs, A31 Cefiro Single Piston Rear Caliper (Hydraulic Handbrake), N-brakes Brake Pads
Suspensions & Chassis
WISEFAB Formula D Approved Front Super Angle kit, WISEFAB Rear Multilink & Dropped Knuckle kit, DG-5 Coilover, Custom-made Rollcage following safety regulations, Custom Rear Subframe Aluminum bushings, Custom Steering Link Aluminum Bushings, Aluminum Rear Subframe bushings
Electronics
Haltech PS2000 Standalone ECU, Denso direct fire external ignition coils, Racepack IQ3 Dash Instrument, Custom electric fan override IPF switch, Electric fan conversion
Cabin
Key!s Racing Leather Steering Wheel 325 mm, Prodrive Race Seat, OMP 4-point Harness, Fiberglass Dashboard, Custom Hydraulic handbrake mechanism
Exterior & Body
Grey Metallic Paint, Rocket Bunny V2 Style body kit, Rocket Bunny style front diffuser, Rocket Bunny style rear diffuser, Front LED bar head lights, Rear RPS13 Type X Taillights Wheels & Tires Front: ROTA 17x9 inci + Achilles 123S 235/45R17, Rear: ROTA 18x10 inci + Achilles 123S 265/35R18
Plus:
- Kombinasi mesin dan suspensi sudah pas untuk drifting
Minus:
- Roll-cage masih bisa dibuat lebih aman lagi
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR