Jakarta - Honda Supra GTR 150 akhirnya diluncurkan Selasa (24/5) di kawasan Taman Safari, Puncak, Bogor. Pasti penasaran bagaimana impresi pertama mengendarainya? Yuk kita simak bebek yang jadi pesaing Yamaha MX King 150 ini.
Posisi duduk Supra GTR150 khas motor bebek pada umumnya, santai yang tentunya menawarkan kenyamanan untuk perjalanan lama. Didapat dari footstep yang posisinya mirip Sonic 150R dengan letak cenderung ke depan, dikombinasi dengan setang yang tinggi, lebar dan sedikit menekuk ke dalam.
Tinggi joknya 780 mm, sedikit lebih tinggi dari Sonic 150R yang hanya 762 mm, makanya saat berhenti terasa lebih tinggi. Tester berpostur 173 cm kaki masih bisa menapak dengan sempurna, namun bagi dengan tinggi 160-165 cm harus sedikit jinjit.
Oh ya joknya lebih lebar dan rata dari Sonic, lalu desain untuk pembonceng berundak, jadi saat rider duduk bokong ada penahannya, terasa lebih nyaman. Sayang karakter busanya persis Sonic, kurang kenyal terasa keras.
Handling yang ditawarkan Supra GTR150 terasa kaku, berkat kombinasi sasis twin tube steel dengan kaki-kaki yang tergolong agak keras. Suspensi depan model teleskopik menggunakan as berdiameter 31 mm! Itu setara dengan CBR150R atau CB150R, sedang bebek umumnya 26 mm. Jarak mainnya 90 mm. Sedang belakang pakai suspensi monosok tanpa link alias konvensional, dengan jarak main 13,5 mm.
Kaki-kaki sekilas mirip punya Sonic 150R dengan pelek model palang Y, namun ternyata lebih kekar karena lebih lebar. Depan pakai ban 90/80-17 yang membalut pelek 1.85x17, belakang 120/70-17 dengan pelek 3.50x17. Oh ya ban pakai kembangan baru dari IRC, depan tipe NF66 belakang NR83.
Positifnya gerakan motor jadi nurut dan presisi, namun negatifnya tentu ketika melewati jalan tak rata guncangan cukup terasa di setang dan jok.
Tapi rem depan Supra GTR 150R pakai cakram berdiameter 256 mm, sedang belakang 220 mm. Ukuran depan lebih kecil dari Sonic 150R yang berukuran 295 mm, sedang belakang malah lebih besar, Sonic 150R hanya 190 mm.
Saat melakukan pengetesan Supra GTR150 di jalanan rusak dan medan semi off road yang licin diameter cakram belakang sedikit lebih besar dari Sonic 150R rasanya cocok. Kontribusi rem belakang memang cukup besar ketimbang rem depan saat melewati medan ekstrim.
First impression ini dilakukan di tempat terbatas, makanya belum bisa eksplor lebih mendalam mengenai performa mesin. Namun dari bejekan pertama, terasa jika responnya dari bawah sangat responsif, buktinya buka gas sedikit juga gampang untuk wheelie, persis dengan Sonic 150R.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR