Kecelakaan kerap menghantui siapa saja yang melakukan mudik ke kampung halaman. Karenanya, setelah mempersiapkan kondisi mobil dan barang bawaan, tinggal perkara terakhir, yakni kondisi pengemudi dan penumpang selama perjalanan.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab kecelakaan. Pertama adalah kondisi lingkungan, lalu pihak ketiga, kendaraan dan pengendaranya. Paling banyak atau sekitar 90% karena yang disebut terakhir.
Kondisi lalu lintas juga mempengaruhi tingkat kecelakaan. Macet, saling serobot, membuat mental pengendara merasa harus siap perang begitu turun ke jalan.
Efek psikologisnya jelas berbeda jika dari rumah ketika hendak berangkat hati sudah siap berbagi jalan dengan pengendara lain. Semua kembali kepada pengendara itu sendiri.
Sebelum mengemudi pastikan bahwa tubuh Anda bugar dan tidur yang cukup setidaknya 8 jam sebelumnya. Perjalanan jauh dan macet tentunya akan melelahkan.
Oleh karena itu mengemudi sebaiknya tidak lebih dari 8 jam sehari atau setidaknya setiap 4 jam beristirahat sejenak untuk mendapatkan udara segar.
Jika akan menempuh jarak lebih dari 250 kilometer disarankan untuk membawa dua pengemudi yang masing-masing maksimal mengemudi 8 jam.
Sedangkan untuk jarak di bawah 250 km cukup satu driver dengan waktu mengemudi 6-8 jam harus beristirahat, jangan lupa sempatkan golden sleep untuk refreshement 30 menit.
Idealnya mengemudi yang aman dilakukan seorang driver dalam satu hari, adalah 10-12 jam, dalam pertimbangan manusia memiliki keterbatasan kemampuan fisik yang menyikapi waktu (pagi, siang, sore dan malam). Masing- masing memiliki handicap yang berbeda.
Jangan abaikan kesulitan konsentrasi, berulang kali menguap, mata pedih atau sering mengerjap selagi mengemudi. Apalagi kalau sampai ?amnesia?, mendadak lupa kejadian 5 menit lalu. Waspadalah, itu merupakan salah satu gejala kelelahan. Akibatnya bisa fatal lho.
Untuk mengantisipasi kelelahan, keberadaan navigator dan sopir pengganti sangat penting. Navigator adalah pendamping sopir. Sebaiknya ia tidak tidur, menemani sepanjang perjalanan, teman bicara untuk mengatasi kebosanan, penunjuk arah atau mengingatkan pengemudi kalau ceroboh atau ngantuk.
Sementara sopir pengganti, adalah orang yang bertugas menggantikan peran pengemudi. Ia harus berada dalama kondisi fit saat dibutuhkan.
"Nah kalau driver kondisinya fit, tercukupi tidurnya, lebih tahan menghadapi tekanan emosi,? kata dr. Andreas Prasadja, RPSGP, sleep physician RS Mitra Kemayoran, Jakpus.
Ingat mudik tujuannya adalah kebahagiaan berkumpul bersama keluarga besar, jangan sampai mudik menjadi petaka karena tidak memperhitungkan faktor resiko kecelakaan yang akan terjadi nantinya.
Editor | : | Advertorial |
KOMENTAR