Jakarta - Libur Idul Fitri yang panjang, biasanya dimanfaatkan oleh penggila turing untuk melakukan perjalanan jauh keluar kota. Agar bisa menikmati perjalanan, tentu tunggangan harus dipersiapkan secara khusus agar bebas dari masalah. Nah sebelum berangkat, baiknya lakukan dulu pemeriksaan atau inspeksi sebelum turing!
“Servis itu wajib, dan juga ada beberapa poin penting yang juga harus diperiksa. Kalau perlu lakukan penggantian,” buka Safrudin, Kepala Bengkel AHASS Clara Motor II di Kebon Jeruk, Jakbar.
“Disarankan untuk cek motor ke bengkel resmi, karena menjamin pekerjaan yang sesuai standar,” imbuh Ridwan Arifin, Staf Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Apa saja poin pemeriksaannya? Berikut lengkapnya. • (otomotifnet.com / Aant)
1 Suspensi
“Pengecekan meliputi kondisi sil dan kerjanya,” terang Udin, sapaan Safrudin. Bila ada kebocoran maka wajib diperbaiki, kalau belakang terpaksa mesti ganti biar nyaman di jalan.
2. Kelistrikan, Aki dan Lampu
Pemeriksaan seperti kinerja saklar, pastikan sesuai fungsinya seperti sein, klakson dan dim. Lalu cek lampu-lampu pastikan semua masih menyala. Ada baiknya juga bawa cadangan, terutama bohlam lampu utama. Termasuk juga cek aki, tegangannya minimal 12,4 volt.
“Kalau drop, pada motor injeksi kerja pompa bensin dan lainnya jadi enggak normal, segera dicas atau ganti aki,” saran Andi Agus, Kepala Mekanik Kawasaki Ciputat, Tangsel.
3. Gerak Bebas Kemudi
Radius belok setir juga harus dicek, agar terhindar dari celaka akibat enggak bisa belok. Biasanya gerak bebas kemudi bisa terhambat karena penempatan kabel gas, kopling atau rem yang enggak benar. Cek dengan cara dibelokkan ke kanan dan kiri, jangan sampai ada hambatan.
4. Rem
“Cek ketebalan kampas serta kondisi minyak rem atau slang remnya, jika lewat batas pemakaian maka segera ganti,” tegas Ridwan. Ketebalan kampas cakram minimal 0,8 mm, dan teromol 2 mm, sebaiknya diganti jika telah mendekati, karena perjalanan pasti di atas 100 km.
5.Jarak Main Gas
Menurut Udin, jarak main bebas gas adalah 2-6 mm. Jika kurang dari itu, ada kemungkinan saat belok tertarik dan ngegas sendiri, sebaliknya jika kendor terlalu jauh memutarnya bikin lengan lekas pegal.
6 Handel Kopling
Jarak main bebas handel kopling 10-20 mm, jika kurang ada kemungkinan kopling jadi slip, sedang jika lebih malah pindah gigi akan susah karena kopling belum benar-benar bebas.
7. Oli
Sangat disarankan untuk ganti oli, untuk memastikan selama perjalanan pelumasan mesin tetap maksimal, karena pasti digeber berjam-jam, jika pelumasan enggak bagus maka mesin akan aus. Jadi ganti dengan grade dan kekentalan sesuai rekomendasi. Begitu juga dengan oli girboks pada skutik, sebaiknya juga diganti.
8. Pelek dan Ban
Untuk pelek jari-jari, Andi menyarankan untuk disetel agar pelek lurus dan kencang. Sedang pelek racing periksa dari keolengan. Untuk ban bila sudah tipis, dengan ciri TWI (Tread Wear Indicator) sudah menyentuh aspal, maka wajib diganti agar enggak licin. “Lalu cek tekanan sesuai rekomendasi pabrik,” saran Ridwan.
9. CVT
Pada skutik, pemeriksaan juga difokuskan pada CVT. Sebaiknya overhaul untuk memeriksa kondisi dan sekalian memberikan grease pada asnya. Bila roller telah aus atau v-belt retak, segera ganti agar enggak putus.
10. Gir dan Rantai
Kondisi gir dan rantai wajib diperiksa, bila telah runcing dan kendor kencang, artinya waktunya ganti. Kemudian setel jarak bebas kisaran 20-40 mm. “Jangan lupa sekalian dilumasi,” wanti Andi.
11. Kekencangan Mur dan Baut
Enggak kalah penting memeriksa kekencangan mur dan baut, utamanya yang vital seperti as roda, sokbreker, lengan ayun dan rem. Tentu agar enggak kendor atau malah lepas di jalan, kan bahaya banget tuh!
12. Filter
Filter atau saringan fungsinya vital, untuk memastikan yang lewat jadi bersih. Jadi cek kondisinya, seperti filter udara, filter CVT, filter bensin dan filter oli. Bersihkan jika masih bisa, namun jika terlalu kotor sebaiknya diganti.
13. Karburator
Untuk yang masih pakai motor berkarburator, ada baiknya dibersihkan agar enggak brebet di jalan karena kotor. Sekalian juga setel angin dan stasioner sesuai rekomendasi masing-masing motor.
14. Busi
Agar pembakaran optimal, api yang dipercikkan busi juga harus bagus dan pas. Salah satu caranya gunakan busi yang masih bagus, jadi sebaiknya ganti baru, toh harganya murah enggak sampai Rp 15 ribu. Jangan lupa cek celah elektrodanya juga, kisaran 0,7-0,8 mm.
15. Setel Klep
Celah klep berpengaruh pada timing dan tingginya bukaan klep, jadi wajib diperiksa celahnya, jangan sampai terlalu longgar atau rapat. Jika terlalu longgar tenaga yang dihasilkan tak optimal, sementara jika terlalu rapat saat panas tenaga mesin jadi loyo.
16. Radiator Coolant
Motor yang menggunakan pendinginan cairan atau pakai radiator, wajib periksa kondisi coolant atau cairannya. Minimal volumenya ada di atas tanda lower, tambahkan jika kurang.
17. Sistem Injeksi
Guna memastikan kinerja sistem injeksi masih normal, sebaiknya saat servis di bengkel resmi sekalian minta dicek pakai diagnostic tool. Pastikan kerja semua sensor normal, sehingga aman digunakan dan tetap irit.
Termasuk juga jika warning light di spidometer menyala, maka wajib dibaca kodenya atau scan untuk memastikan kerusakan, setelah diperbaiki jangan lupa direset agar kinerja ECU normal.
Editor | : |
KOMENTAR