Bermodalkan simpel dan warna putih, hanya hal yang dibutuhkan dua generasi Karimun berbeda ini
Jakarta - Memodifikasi mobil kecil dan kotak memang tidak mudah. Salah pilih aliran dan asal tempel aksesori, justru membuat tampilannya jadi norak dan tidak menarik. Untungnya berguru dengan salah satu suhu di Kei Car, Yudho Handadi, kedua anggota Karimun Club Indonesia (KCI) ini seperti berada di jalan yang benar.
Meski yang satu menggunakan Karimun generasi kedua di Indonesia, yaitu Estilo dan Karimun generasi ketiga, Wagon R, keduanya sama-sama memilih aliran elegan. Kebetulan juga, keduanya sama-sama berkelir putih.
Tentunya tidak lepas dari kodrat modifikasi seperti anggota KCI lainnya, yaitu tetap terlihat simpel dan proper. Penasaran seperti apa cerita keduanya?
Main Elegan Harian
Bekerja sebagai Area Manager perusahaan rokok, membuat Rizky Himawan merasa wajib datang ke kantor dengan kendaraan yang kece. “Awalnya saya mulai dengan konsep elegan dan tentunya masih bisa dipakai harian, agar tidak bosan melihat kondisi yang standar,” jelas Rizky.
Karena pemakaian body kit dirasa kurang cocok, menurunkan ketinggian kendaraan langsung jadi incaran pertamanya. Namun yang pertama, pilihan pelek tentu jadi yang lebih utama.
“Enaknya di KCI, part-part di sana seperti diputar-putar, jadi saya bisa kejatuhan pelek ini yang dulu dipakai teman pengguna Estilo juga,” terang pria berumur 27 tahun tersebut. Yang dimaksud adalah pelek Momo Ferrari Engineering dengan profil 17 inci dan lebar 7,5 inci.
Agar tidak jangkung, per diakali dengan model custom. “Bagian kaliper juga saya pasangangi cover Brembo, agar warnanya lebih match dengan center cap yang juga berwarna merah,” tutupnya.
Data Modifikasi:
Eksterior: Custom Muffler & Midpipe
Kaki-kaki: Momo Ferrari 17x7,5, Rim Adapter 5x120 to 4x100, Achilles ATR-K Economist 165/40R17, Brembo Brake Cover, Custom Springs
Plus: Penggunaan pelek sesuai profil mobil
Minus: Ubahan cenderung masih sedikit
Kena Racun Elegan
Banyaknya anggota baru KCI yang juga menggunakan Karimun Wagon R, membuat Harry Benante juga tidak mau kalah setelah ikut bergabung. “Awalnya ambil Dilago kan sudah banyak tambahannya, ternyata masih kelihatan kurang kalau dibanding anak KCI lainnya,” ujar Harry.
Kena racun anggota lain, gril depan pun diganti buatan in-house dengan model 3 belahan horizontal, yang dicat putih agar makin serasi dengan kelir aslinya. Tidak lupa, ditambahkan chrome lining di jendela dan di belakang, untuk melengkapi beberapa bagian krom khas Dilago.
Urusan kaki-kaki, pria ini perlu berkonsultasi dengan ahlinya agar bisa terlihat elegan dan tetap nyaman. “Pelek pakai ukuran 17 inci, pernya saya pakai custom,” tambah Harry. Untuk bagian depan, pria berumur 37 tahun ini percaya dengan per Honda Civic dan milik Ford Laser untuk yang belakang.
Meski sudah terlihat elegan yang minimalis dari luar, tapi ternyata pria ini masih butuh penghibur dari dalam, yaitu sistem audio yang cukup mumpuni. Head unit diganti dengan yang sudah menggunakan LCD layar sentuh, kemudian speaker depan dipakaikan sistem 2-way dan ditambahkan subwoofer di belakang. “Untuk modifikasi seperti ini harus cari-cari waktu senggang, bahkan kadang saya harus bolos kerja, hahaha,” canda pria yang berprofesi sebagai pegawai negeri ini.
Data Modifikasi:
Eksterior: Custom Front Grille, Chrome Side & Rear Window Lining, OEM Karimun Wagon R Door Visor, OEM Roof Line Uninstalled, Custom Side Headlights & Taillights Yellow Stickers, Custom Dual Muffler
Interior: Momo Steering Wheel, Rewrapped Seats
Kaki-kaki: Lowenhart 17x7(front)7,5(rear), Achilles ATR-K Economist 165/40R17, Honda Civic Front Springs, Ford Laser Rear Springs, Karimun Kotak Shock Breakers
Audio: Venom 2-way Front Speakers, JVC KW-V10 Head Unit, Rear Parking Camera, Carc Audio 12 Inch Subwoofer, Momentum 4-channel Power Amplifier, PCA Digital Power Capacitor
Plus: Gril custom sangat cocok dengan bodykit standar Dilago
Minus: Pelapisan ulang jok kurang cocok
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR