Piston berdiameter 60 mm dikawinkan dengan pen stroke naik 3 mm, langsung melonjak jadi 180,6 cc
Jakarta - Sebenarnya, Honda Vario 150 eSP milik Karno Putra ini pernah tampil di rubrik modifikasi OTOMOTIF edisi 08:XXVI yang lalu. Saat pemotretan baru ketahuan kalau tenaganya dahsyat, waktu digas maunya standing mulu!
Karena bikin penasaran, langsung saja dibawa ke atas dynamometer milik Ultraspeed yang kini pindah ke markas barunya di Jl. Daan Mogot Km 11, Jakbar. Tentunya untuk diukur peningkatan performannya.
Hasilnya torsi terdongkrak 74%, dari standar yang hanya 8,2 Nm, kini jadi 14,3 Nm? Powernya juga melejit sampai 15,16 dk. Langsung aja deh, kita bongkar seperti apa mesin garapan bengkel Shintink di daerah Pejaten, Jaksel? • (Otomotifnet.com / Sigit)
Bore Up + Stroke Up
Meningkatkan kapasitas ruang bakar, Oky Adityawan dari bengkel Shintink memasang piston Moto1 berdiameter 60 mm dikawinkan dengan pen stroke naik 3 mm, langsung melonjak jadi 180,6 cc. “Piston pakai yang flat, kompresi diset 11:1 biar enggak terlalu beresiko karena masih dipakai harian,” jelas Oky dari bengkelnya di Pejaten, Jaksel ini.
Klep Lebar
Ruang bakar sudah besar, aliran bensin dibuat lebih deras, selain porting & polish, klep juga diganti. In dijejali payung klep 30 mm dan ex 25 mm, standarnya hanya 29 mm untuk klep masuk dan 23 mm pada klep buang. Buka tutupnya hanya diatur kem standar.
Fuel System
Meski kem standar, tapi injector pakai Honda CB150R yang semprotannya lebih deras. Diikuti dengan pemasangan piggyback Blackbox buatan lokal buat memanipulasi ECU, “Cara setingannya gampang banget, mirip setel karburator. Menambah pasokan bahan bakarnya, putar pakai obeng min. Setingannya akan rata di semua putaran mesin,” jelasnya.
CVT
Sedangkan sektor pengantar tenaga ke roda belakang ikutan dioprek. Roller pakai bobot 10 gram rata, pulley standar dicustom kemiringannya jadi 14,8º lebih landai dari standarnya.
“Primary sliding sheave dibubut ulang kemiringannya dan disamakan dengan secondary sliding sheave, efeknya tarikan dari bawah makin bengis deh, namun kekurangannya mesin jadi cepat kena limiter,” beber mekanik yang sok misterius ini.
Knalpot
Untuk saluran pembuangan, knalpot standar dipertahankan biar gak terlalu berisik saat pulang malam. “Knalpot standar cukup dibobok, pipa leher dibikin ulang dengan diameter lebih besar menyesuaikan spek mesin yang baru,” tutup Karno.
Editor | : |
KOMENTAR