Jakarta - Pada musim balap 2017, seri pertama kejurnas motorprix diperkirakan akan bergulir pada pertengahan Maret mendatang. Namun Ikatan Motor Indonesia (IMI) selaku pembuat regulasi olahraga bermotor sudah menyiapkan rencana baru untuk beberapa tahun ke depan.
Misalnya wacana masuknya kejurnas sport 150 ke motorprix. "Bukan tidak mungkin nantinya kejurnas sport 150 akan masuk ke motorprix menggantikan kelas MP1 saat ini (Underbone 150 cc Tune Up Seeded). Sebab para APM (Agen Pemegang Merek) sudah tidak memproduksi motor bebek dengan silinder 125 cc atau 130 cc," kata Medya Saputra, Kabid Olahraga Roda Dua IMI Pusat di kantornya (12/1).
Selain itu ini juga menjadi wacana pendukung setelah banyak IMI Provinsi berbondong-bondong ingin membangun sirkuit di daerahnya masing-masing. Sebab akan lebih baik jika balap motor di Indonesia tidak digelar di sirkuit jalan raya atau sirkuit non-permanen.
"Ini mengikuti wacana IMI Provnisi yang ingin bikin sirkuit di daerahnya masing-masing. Maka dari itu kalau sirkuitnya sudah jadi semua kan bisa saja kejurnas sport 150 ini menjadi MP1. Soalnya akan agak sulit jika balapan dengan motor berkarakter sport di atas sikruit non-permanen," tambahnya menjelaskan.
Di Indonesia, balap motor sport 150 cc di sirkuit non-permanen sudah dikenalkan dalam ajang balap semerek Honda Dream Cup (HDC). Balap motor sport 150 cc menjadi kelas HDC1 (Sport 150 Tune Up Terbuka). Pembangunan sirkuit pemanen di tiap daerah dan naik kelas ke motor sport pun ditanggapi baik oleh Jeffrey JP, Sekertaris Jendral IMI Pusat.
"Pembalap-pembalap Indonesia di kawasan Asia sudah ditakutin lah. Makanya kita harus naik nih ke Eropa atau kejuaraan dunia. Makanya sarana untuk membangun bibit-bibit muda pembalapnya harus dibina dengan sarana yang lebih baik," pungkas Jeffrey. (Otomotifnet.com)
Editor | : | DAB |
KOMENTAR