Otomotifnet.com -Menjadi pertanyaan sejak pertama kali diluncurkan, PT Nissan Motor Indonesia (NMI), agen pemegang merek Nissan dan Datsun di Indonesia tak banyak membuka soal Datsun GO bertransmisi otomatis.
Termasuk Antonio Zara, Presdir NMI yang baru menjabat sembilan bulan di NMI.
"Soal transmisi otomatis, kami tidak dalam posisi mengumumkan. Yang jelas kami akan meluncurkan model baru ketiga dalam kaitannya dengan timing," ujar Toti, sapaan Antonio Zara saat menerima jurnalis dari Seseruan Sareng Datsun di Subang, Jawa Barat (27/1).
Timing dimaksud yakni tahun ketiga Datsun ada di Indonesia. "Kami committed akan mengeluarkan tiga model dalam tiga tahun," lanjut Toti.
Tiga model tersebut adalah Datsun GO Panca (hatchback), Datsun GO+Panca (MPV), dan yang baru nanti Datsun GO Cross (crossover).
Soal crossover, Toti sudah menyebut segmen crossover akan menjadi segmen yang berkembang tahun ini.
"Tahun ini segmen LCGC akan berkembang dan crossover akan menjadi segmen yang ikut berkembang. Crossover yang terjangkau merupakan segmen populer, di mana Datsun tidak ada pesaing. Ini akan lebih membangun Datsun," ucapnya.
"Bagian paling manis dari market Indonesia adalah antara 100-200 juta. Kami punya kesempatan bagus untuk GO Cross untuk berkembang," ujar Toti.
Lalu apakah Datsun GO Cross akan menggunakan skema LCGC untuk menekan harga?
"Definisi LCGC tidak sepenuhnya jelas, beberapa masih abu-abu. Itu sebabnya kami dalam progress bekerja, kami pelajari apa yang dikenalkan kompetitor," jelasnya seraya menunjuk interpretasi soal fuel efficiency.
Lalu pentingkah skema LCGC untuk Datsun GO Cross?
"Pastinya penting GO Cross ikut LCGC. Kami tengah bekerja untuk itu. Sebab harga merupakan bagian penting. GO Cross akan di atas GO dan GO plus," terang pria asal Filipina ini.
Jika tidak, GO Cross bisa terlalu mahal dan menyundul harga Nissan. "Kami tidak ingin ada big overlap antara Nissan dan Datsun," pungkasnya. (Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR