Lebih seksi dengan baju J’s Racing dan cat Lamborghini
Jakarta - Memiliki sebuah roadster dengan lekuk tubuh sintal, sudah menjadi ambisi Daniel Halim. Semenjak menyelesaikan kuliahnya di Australia, Daniel bertekad untuk mendapatkan Honda S2000.
“Modelnya timeless, performa mesin oke dan parts aftermarket-nya banyak banget,” ujar Daniel. Ambisi Daniel akhirnya terbayarkan ketika ada temannya ingin melepas Honda S2000. Tidak berpikir dua kali, Daniel langsung menerima tawaran untuk meneruskan merawat roadster kesayangan temannya.
Namun Daniel ingin tampil sedikit berbeda dan langsung mempercayakannya pada Dana dari bengkel Autolook untuk melakukan beberapa modifikasi. Hasilnya, S2000 ini sempat menjadi magnet di acara meet up antar penggemar Honda beberapa waktu lalu. Kueren pol sob! * Tom/otomotifnet.com
Lebih Lebar 5 cm
Dari semua pilihan tuner dan parts aftermarket yang tersedia, Daniel memilih J’s Racing untuk membuat tampilan roadster bermesin F20C ini lebih berkarakter. “Menurut saya J’s Racing punya model yang sangar tapi tidak terlalu ramai.
Selain itu saya juga sudah bosan melihat overfender dengan tampilan rivet ala Rocket Bunny,” sahut pehobi kuliner, golf dan jetski ini. Daniel dan Dana akhirnya sepakat untuk mendatangkan wide body kit buatan tuner yang bermarkas di Osaka tersebut.
Wide body kit berbahan Fiber Reinforced Plastic (FRP) ini berupa bumper depan dan fender depan, side skirt dan rear diffuser. Untuk fender depan, dimensinya lebih lebar sekitar 5 cm dari dimensi aslinya.
Desain lekukan di belakang roda depan khas S2000 versi touring car menjadi ciri khas J’s Racing yang menyihir Daniel.
Sementara desain bumper depan sangat minimalis, dengan menonjolkan sebuah air scoop besar sebagai pendingin mesin. Tentunya, detail seperti air splitter karbon fiber dipercaya untuk membuat tampilan wajah S2000 semakin intimidatif.
Agar lebih awet muda, lampu depan diganti dengan versi facelift AP2 yang sudah menganut model proyektor. “Soft top-nya juga saya pakai versi facelift AP2 yang kaca belakangnya sudah menggunakan kaca, bukan plastik seperti versi AP1,” tambah pria berbadan besar ini.
Radius 10 cm
Namun untuk wide body pada fender belakang, Daniel terpaksa menggunakan desain baut rivet buatan ASM, yang lebih lebar sekitar 3,5 cm.
“Cukup belakang saja yang pakai overfender model baut begini, karena kalau yang polos untuk fender belakang malah terlihat aneh,” sahut Dana, punggawa bengkel Autolook sambil tersenyum.
Warna Grigio Telesto
Setelah rampung, sekujur tubuh S2000 dilabur dengan warna abu-abu ala Grigio Telesto dari Sikkens. Warna abu-abu ini sempat populer lantaran pertama kali diperkenalkan Lamborghini pada Murciealago SV.
“Habisnya saya bosan dengan warna putih, hitam atau merah di S2000, mainstream banget,” ujar Daniel yang sempat lama menggunakan Subaru Impreza WRX STi semasa kuliah dulu.
Sebenarnya masih ada beberapa komponen yang belum sempat terpasang pada S2000 ini. Pada interior misalnya, Daniel masih menunggu satu set roll cage untuk S2000 yang belum kunjung tiba.
“Memang belum ada puasnya saya sama S2000 ini. Tapi yang pasti mobil ini saya buat biar juga bisa dinikmati harian dan enggak bikin repot, namun dengan tampilan yang beda dan performa yang optimal,” pungkas Daniel sambil tertawa.
Data Modifikasi:
Mesin: Kem Toda Racing, individual throttle body Toda Racing, puli Toda Racing, air filter Password: JDM carbon fiber, exhaust set Amuse, piggyback HKS F-Con Vpro.
Kaki-kaki: Coilover HKS Hypermax I, pelek Advan RG I 18x9,5 inci, ban Federal 265/35R18, big brake kit J’s Racing.
Bodi: Wide body kit J’s Racing (front bumper & bumper, side skirt dan rear diffuser), rear fender kit ASM, ducktail OEM Honda karbon fiber, kap mesin J’s Racing, lampu depan dan soft top facelift Honda S2000 AP2, cat grigio telesto dari Sikkens.
Interior: Jok bucket Recaro SP-G, retrim custom suede.
(+) Populasi jarang, performa khas sports car Honda
(-) Sedikit merepotkan karena ceper
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR